REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali Dewa Made Indra mengingatkan masyarakat supaya tetap waspada potensi bencana akibat datangnya musim hujan di wilayah Bali. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa Bali akan mengalami puncak musim hujan Desember 2016 hingga Januari 2017.
"BPBD Bali, kabupaten dan kota harus terus meningkatkan kesiapsiagaan untuk mengantisipasi datangnya musim hujan ini," kata Made Indra, Senin (3/10).
Kesiapsiagaan itu meliputi SDM dan peralatan pendukung. Masyarakat juga diminta mengantisipasi potensi bencana yang biasanya menyertai musim hujan, di antaranya banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.
Langkah yang dapat dilakukan, kata Made Indra misalnya melakukan pemangkasan dahan dan ranting pada pohon-pohon besar, khususnya yang tumbuh sebagai penaung jalan, juga pohon perindang. BPBD pun ikut serta melakukan pemantauan terhadap pohon.
Data BPBD Bali menunjukkan sebanyak 16 kecamatan dan enam kabupaten di Bali dikategorikan rawan longsor. Lokasinya didominasi area dataran tinggi, dihuni banyak penduduk, dan tercatat beberapa kali mengalami longsor.
Pertama, Kabupaten Karangasem dengan wilayah Abang, Bebandem, Rendang, Selat, dan Kubu. Kedua, Bangli, khususnya wilayah Kintamani. Ketiga, Gianyar, meliputi Tampaksiring, Payangan, dan Tegallalang.
Keempat, Tabanan, meliputi Baturiti dan Penebel. Kelima, Badung, khususnya daerah Petang. Terakhir, Buleleng, yaitu wilayah Tejakula, Sawan, Sukasada, dan Busungbiu.