REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur pejawat (incumbent) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku terinspirasi Presiden Amerika Serikat Barack Obama terkait penggalangan dana kampanye. Ia akan menjual tiket agar warga dapat makan, nonton, dan mendengarkan musik bersamanya. Hasil penjualannya tiket tersebut akan dijadikan modal untuk kampanye.
"Saya terinspirasi Obama yang 2008. Waktu konferensi Obama, kita tuh gak bisa masuk ke dalam karena gak ada yang jual tiket lagi dan gak ada calo juga di sana. Kita masing-masing beli tiket nyumbang, ya kita nontonnya di luar, di layar. Jadi kalau yang mau masuk duduk di dalam, makan, segala macam, itu beli tiketnya," katanya, Senin (3/10).
Ahok yakin ide penggalangan dana seperti itu akan berhasil. Sebab Teman Ahok sudah melakukan uji coba model penggalangan dana tersebut. Dengan kedatangan Ahok, berfoto dan menjual merchandise di booth saat festival berlangsung, dana yang terkumpul sebesar Rp 1,6 miliar.
"Ini saja sudah ada komitmen, kemarin saya ketemu ada satu orang lagi, dia bilang mau ga Pak kita kumpul Pak, hanya 40 orang. Tapi satu orang sumbangnya Rp 50 juta. Waduh Rp 50 juta, Rp 2 miliar mau dong. Saya bilang tunggu. Tunggu, tunggu rekening banknya resmi dulu ya, jadi gesek. Mesti ditunggu ditetapkan dulu kan," katanya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menampik jika penggalangan dana kampanye tersebut hanya menyasar kalangan tertentu. Sebab, e-KTP yang sudah terkumpul oleh Teman Ahok ada yang berasal dari kalangan ekonomi rendah.
"Kan kita ada (tiket seharga) 5 ribu, 10 ribu. Sekarang kan kalau yang orang ekonomi ga kuat masih ditopang dengan yang kuat. Ya kan jadi misal kayak keluarga. Yang uangnya ga begitu banyak ya keluar tenaga, uang yang banyak ya keluar uang," ujarnya.