Senin 03 Oct 2016 00:01 WIB

Kafe Ini Beri Bonus Bir Bagi Tamu Berseragam Sekolah

Red: Ilham
Minuman Bir (Ilustrasi)
Foto: Onislam
Minuman Bir (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG PINANG -- Front Pembela Islam (FPI) mendesak Pemerintah Kota Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau, menutup Kafe Basecamp. Kafe itu dituding sengaja menjual bir kepada pelajar.

"Lebih parah lagi kafe itu melakukan promosi kepada tamu yang mengenakan pakaian sekolah mendapat tiga cerek bir. Ini sudah tidak dapat ditoleransi," kata Imam Daerah FPI Provinsi Kepulauan Riau, Hazarullah Aswad di Tanjung Pinang, Ahad (3/9).

Sebelumnya, Sekda Tanjung Pinang, Riono mengatakan, promosi yang dilakukan Kafe Basecamp dinilai mendorong pelajar untuk menenggak bir. "Kafe itu melakukan promosi dengan cara yang tidak benar. Saya melihat sendiri para pelayan mengenakan pakaian sekolah berlambang OSIS," ujarnya.

Riono mengatakan, dirinya diperintahkan Wali Kota Tanjung Pinang, Lis Darmansyah untuk mendalami informasi yang disampaikan warga terkait promosi yang dinilai tidak sesuai dengan ajaran agama, nilai-nilai pendidikan, dan budaya Melayu. "Saya datang ke lokasi tadi malam, setelah acara Tahun Baru Islam. Ternyata memang benar informasi dari warga tersebut," ujarnya.

Dia pun memanggil manajer Kafe Basecamp tersebut, mempertanyakan promosi "tamu yang mengenakan seragam sekolah mendapat tiga cerek bir". Ketegangan pun terjadi antara Riono dengan Santos, yang disebut-sebut sebagai pemilik kafe tersebut. "Benar, saya dibentak, tetapi saya balas membentak."

Di Lapangan Pamedan, yang berada di seberang kafe itu berlangsung Pekan Cinta Pendidikan. Dikhawatirkan pelajar yang mengunjungi Pekan Cinta Pendidikan terpengaruh dengan kegiatan tersebut. "Saya katakan kepada mereka, promosi seperti ini tidak dibenarkan. Kami ingin pengusaha ikut mendukung meningkatkan kualitas pelajar, bukan malah sebaliknya," katanya.

"Untuk tahap awal, kami akan memberikan surat teguran pertama kepada kafe tersebut. Jika masih melakukan hal yang sama, kami akan cabut izinnya," tegasnya.

Hazarullah melanjutkan, FPI Kepri belum mengambil sikap terhadap permasalahan tersebut. Namun, mereka sudah mendengar bahwa pihak Kafe Basecamp tidak mendengar seruan atau imbauan dari Sekda Tanjung Pinang, Riono.

FPI Kepri, sesuai komitmen antara FPI pusat dengan pemerintah, memberi kesempatan kepada pemerintah untuk mengambil tindakan. Jika pemerintah maupun aparat penegak hukum tidak mampu mengatasinya, FPI akan mengambil sikap.

"Tidak cukup hanya memberi peringatan, harus ditutup karena sikap kafe sudah berlebihan. Ini negeri (daerah) Melayu, ada budaya yang harus ditegakkan," katanya.

Dia menegaskan, menutup paksa tempat usaha itu bukan pekerjaan yang sulit. FPI yakin mendapat dukungan dari masyarakat. "Hebat pemilik kafe itu berani melawan sekda (Riono). Itu sama saja tidak menghargai pemerintah, melawan negara," ujarnya.

Hazarullah mengingatkan pemerintah tidak kalah dengan pemilik kafe itu. Pemerintah harus bertindak tegas agar tidak ada kafe lainnya yang berani bersikap yang sama. "Selamatkan generasi muda kita," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement