Sabtu 01 Oct 2016 19:57 WIB

Ragam Cara KPK Cegah Korupsi

Rep: Rossi Handayani/ Red: Indira Rezkisari
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang memberikan dongeng kepada siswa Sekolah Dasar (SD) yang sedang mengunjungi Indonesia International Book Fair (IIBF) 2016 di Jakarta Convention Center, Sabtu (1/10).
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang memberikan dongeng kepada siswa Sekolah Dasar (SD) yang sedang mengunjungi Indonesia International Book Fair (IIBF) 2016 di Jakarta Convention Center, Sabtu (1/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka stand dalam acara Indonesia International Book Fair (IIBF) 2016 yang berlangsung selama lima hari, di Assembly Hall Jakarta Convention Center (JCC), 28 September hingga 2 Oktober. Dalam kesempatan ini, KPK melakukan pencegahan korupsi, baik untuk anak-anak, hingga mereka yang sudah dewasa.

"Kita ada beragam aktivitas, kita rangkai mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Untuk dewasa atau umum, dan anak-anak, ada pameran buku antikorupsi, ini disajikan dalam berbagai macam format, misalnya komik, bacaan, cerita bergambar, ada puisi, cerpen," kata Fungsional Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK, Gumilar Prana Wilaga.

Adapun KPK menggelar Wisata Literasi dan Budaya dalam kegiatan Indonesia International Book Fair 2016 di JCC, Jakarta. Dalam kesempatan ini, disuguhkan berbagai macam aktivitas edukatif dan menyenangkan bertemakan antikorupsi, seperti mendongeng, nonton film bareng, bermain games, dan sebagainya.

"Kita juga ada kegitan literasi, menghadirkan siswa-siswa PAUD dan TK untuk kita dongengkan salah satunya kita mendatangkan pimpinan KPK. Kemudian kita ada play day, board games, media pembelajaran tidak hanya buku, tapi juga media board games," ujar Gumilar.

Bagi anak-anak yang berkunjung, mereka dapat mengenal ide pemberantasan, dan pengertian korupsi di board games. KPK menyediakan ruang khusus guna memberikan pembelajaran yang menarik bagi anak-anak.

Gumilar menilai, dengan adanya kegiatan literasi, akan sangat efektif bagi anak-anak, sebab menggunakan beragam media yang disukai mereka. Ia mengatakan, apabila berbicara literasi tidak hanya dengan menonton, dan membaca, namun dengan bermain juga bisa diadakan literasi, dan kegitan ini merupakan yang paling dekat dengan anak-anak.

"Target pertama adalah menyadarkan mereka, mengingatkan mereka dimulai dari hal-hal kecil. Berbicara korupsi kita tidak munkin, apa sih korupsi itu, apakah hukuman itu, tapi kita berusaha tadi mengenalkan nilai-nilai kebaikan, kesederhanaan, keberanian dan segala macem itu yang kita terapkan pada anak-anak," kata dia.

Selain itu, pada akhir pekan KPK menyelenggarakan lomba mewarnai bagi anak-anak TK dan SD kelas 1-3. Kemudian pada Sabtu (1/10), KPK menyajikan pementasan teater, oleh siswa SMP Islam Al Azhar 11 Kota Serang.

Sedangkan pada Jumat (30/9), dengan melakukan kerjasama dengan dengan forum taman bacaan masyarakat, KPK menggelar workshop pembelajaran antikorupsi. Dalam kegiatan ini, menghadirkan narasumber dari KPK dan dari luar KPK.

Para pengunjung yang hadir ke stand KPK pun dapat disuguhkan dengan sejumlah bacaan yang bisa dilihat langsung. Di samping itu, terdapat sejumlah buku yang ditawarkan secara gratis kepada para pengunjung booth KPK di IIBF 2016.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement