REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menjanjikan pembangunan dua tower rusun bagi ratusan pengungsi yang menjadi korban tanah longsor di Garut, Jawa Barat. Presiden menyebut, warga telah setuju untuk direlokasi ke rusun.
"Tadi saya bertanya ke Bupati Garut apakah masyarakat menyetujui untuk tinggal di rusun, jawabannya setuju. Sudah diputuskan juga untuk pembangunan secepat-cepatnya dua tower rusun yang nantinya bisa ditempati masyarakat," kata Jokowi usai meninjau langsung lokasi bencana di Garut, Jawa Barat, Kamis (29/9).
Jokowi meminta bupati Garut untuk mencari lokasi baru yang aman untuk pembangunan dua tower rusun tersebut. Selain rusun, Jokowi juga tengah mempertimbangkan kemungkinan untuk merelokasi Rumah Sakit Dokter Slamet Garut. Sebab, menurutnya, rumah sakit yang tersedia saat ini dibangun di daerah yang rawan bencana.
Terlepas dari rencana pembangunan infrastruktur untuk mengganti fasilitas lama yang telah rusak, Presiden juga menyatakan komitmennya untuk memperbaiki kerusakan lingkungan yang ada. Sebab, banjir bandang yang disertai tanah longsor di Garut dan Sumedang diyakini terjadi karena rusaknya hulu Sungai Cimanuk akibat aktivitas penggunaan lahan ilegal dan penambangan.
"Mengenai kerusakan di hulu daerah aliran Sungai Cimanuk, ini dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup sudah turun ke lapangan dan juga akan dilakukan proses-proses dalam rangka konservasi lahan yang ada di sana," ungkap Presiden.