Selasa 27 Sep 2016 23:43 WIB

Pernikahan Dini Dorong Kenaikan Angka Putus Sekolah

Pernikahan dini (Ilustrasi).
Foto: IST
Pernikahan dini (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KANDANGAN -- Pernikahan dini yang masih terjadi di beberapa daerah di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, mendorong kenaikan angka putus sekolah di daerah tersebut. Kepala Dinas Pendidikan Hulu Sungai Selatan (HSS) Nordiansyah mengatakan, angka putus sekolah tahun ajaran 2015/2016 untuk SD sederajat sebanyak 41 siswa, SMP sederajat 54 orang siswa dan SMA sederajat 18 siswa sehingga total sebanyak 113 siswa yang tidak melanjutkan sekolah.

Jumlah angka putus sekolah tersebut naik dibandingkan tahun ajaran 2014/2015, angka putus sekolah untuk SD sederajat sebanyak empat orang, SMP sederajat 23 orang dan SMA sederajat 59 orang sehingga total 86 orang siswa tidak melanjutkan sekolah.

"Jadi dibandingkan tahun lalu angka putus sekolah siswa di HSS, naik sebanyak 27 orang siswa," katanya, Selasa (27/9).

Meningkatnya angka putus sekolah tersebut, kata dia, karena berbagai macam faktor internal, terutama karena orangtua yang menginginkan anak-anaknya, terutama anak perempuan segera menikah dibandingkan harus sekolah. "Penyebab putus sekolah mulai dari karena ingin menikah muda sampai ingin bekerja untuk membantu orang tua," katanya.

Khusus faktor eksternal, kata dia, dipastikan tidak ada, sebab sekolah sekarang dari SD sampai SMP sederajat sudah gratis dan tidak ada iuran yang harus dikeluarkan oleh orang tua siswa. Sedangkan bagi anak SMA sederajat, meski tak semuanya gratis, namun untuk warga miskin tetap digratiskan dengan menggunakan uang komite sekolah.

"Jadi warga miskin tetap bisa sekolah sampai lulus SMA sederajat," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement