Sabtu 24 Sep 2016 22:01 WIB

Masyarakat Diimbau Cermat Memilih Kantong Plastik

 CEO Sinar Joyoboyo, Hengky Sidharta (kanan) bersama Wakil Ketua BPPMI Dr Bahrul Hayat.
Foto: dok
CEO Sinar Joyoboyo, Hengky Sidharta (kanan) bersama Wakil Ketua BPPMI Dr Bahrul Hayat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Masyarakat diimbau untuk lebih cermat dan teliti dalam memilih kantong plastik kemasan yang akan digunakan. Saat ini, sampah kantong plastik menjadi masalah yang dihadapi berberbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Pasalnya, sampah plastik sulit didaur ulang dan butuh waktu ratusan tahun untuk proses penguraiannya.

"Adalah suatu hal yang penting dan bijak untuk cermat memilih jenis plastik yang akan kita gunakan untuk  berbagai keperluan sehari hari, memilih produk plastik yang mudah terurai, dapat meminimalkan dampak terhadap lingkungan, dan juga plastik yang tidak memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan kita," ujar Hengky Sidharta, CEO Sinar Joyoboyo dalam keterangan tertulisnya kepada Republika.co.id, Sabtu (24/9).

Menurut dia, penting pula bagi masyarakat untuk mengetahui jenis-jenis plastik yang aman digunakan. Plastik berbahan High Density Polyethylene (HDPE), katadia, adalah salah satu tipe dan jenis plastik yang paling umum digunakan untuk pembuatan kantong plastik, botol kemasan, jenis plastik ini dapat di daur ulang untuk kebutuhan lainnya.

Hengky mengungkapkan, Sinar Joyoboyo telah mengembangkan inovasi teknik produksi plastik yang ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan yang tersertifikasi halal oleh MUI. "Untuk pembuatan kantong plastik, kami telah meminimumkan kadar senyawa kimia dari produk produk plastik kami yang tentunya food grade dan degradable grade," ungkapnya.

Sinar Joyoboyo, kata Hengky, telah melakukan serangkaian kegiatan kampanye sosial guna memberikan penyuluhan tentang plastik yang baik dan aman. Selain itu, kata dia, pihaknya juga memberikan pelatihan kreatif kepada kelompok kelompok masyarakat tentang bagaimana memanfaatkan limbah plastik untuk menjadi produk kreatif yang berguna dan bernilai ekonomi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement