Sabtu 24 Sep 2016 00:20 WIB

Pencalonan Agus dengan Jokowi Dinilai Sangat Berbeda

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Ilham
Agus Harimurti Yudhoyono
Agus Harimurti Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koalisi partai poros Cikeas meyakini elektabilitas pejawat Ahok-Djarot saat ini tidak menjamin bisa memenangkan Pilkada DKI Jakarta. Hal tersebut berkaca pada Pilkada sebelumnya yang mempertemukan Jokowi dan Fauzi Bowo.

Saat itu, Jokowi yang kalah elektabilitas denga Fauzi Bowo mampu membalikkan keadaan dan melenggang sebagai Gubernur DKI Jakarta. Namun, pengamat politik Boni Hargens menilai kasus Jokowi dengan Pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni berbeda.

"Beda dong, kualitas Jokowi dan Agus beda jauh," kata Boni kepada Republika.co.id, Jumat (23/9).

Menurut Boni, terdapat perbedaan situasi saat Jokowi sebagai Cagub DKI Jakarta dan Agus saat ini. Saat itu, Jokowi merupakan simbol perubahan politik. Apa yang terjadi saat ini, sebagai simbol dinasti Cikeas. Menurut Boni, hal ini bentuk ambisi dari Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga ayah dari Agus.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno tetap optimis pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni mampu mengalahkan pejawat Basuki Tjahja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat di Pilkada DKI Jakarta. Elektabilitas dianggapnya bukan jaminan memenangkan Pilkada.

Eddy mencontohkan ketika Pilkada DKI Jakarta yang mempertemukan pasangan Jokowi vs Foke. Waktu itu, kata Eddy, elektabilitas Jokowi sangat rendah dibandingkan Foke.

“Ternyata melalui program sosialisasi dan terjun ke masyarakat, angka itu bisa terbalik. Sehingga Jokowi melenggang menjadi gubernur,” ujar Eddy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement