Jumat 23 Sep 2016 14:22 WIB

Didin: Harusnya Parpol Non-Pendukung Cagub Pejawat Bersatu

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Bayu Hermawan
KH Didin Hafidhuddin
Foto: dok. MPJ
KH Didin Hafidhuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Didin Hafidzhuddin menilai seharusnya partai politik yang tak memberi dukungan kepada calon pejawat bersatu di Pilkada DKI Jakarta 2017. Ia menyayangkan Parpol malah tak mau mengalah demi kepentingan bersama.

Meski tak menyebut secara rinci, ia mengakui ada pihak yang tak mau mengalah untuk mencalonkan diri sebagai DKI 2. Ia merasa pihak tersebut hanya ingin mencalonkan diri sebagai DKI 1.

"Ada dua Paslon (pasangan calon) nantinya lawan pejawat, ini yang jadi masalah. Harusnya satu pasang saja lawan pejawat kita bareng-bareng, saling mengalahkan pejawat. Ini persoalannya tidak ada yang mau mengalah, maunya DKI 1 terus enggak mau jadi DKI 2," katanya kepada Republika.co.id, Jumat (23/9).

Didin yang juga merupakan Ketua Dewan Syura Majelis Pelayan Jakarta (MPJ) mengaku miris dengan situasi politik jelang batas terakhir pendaftaran Cagub-Cawagub. Sebab ia mengatakan pejawat sudah terlalu dominan dengan empat parpol pendukung.

Adapun ia menyebut bahwa pihak perwakilan Muslim sempat mendatangi Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam pertemuan itu, SBY menjanjikan Cagub Muslim akan diperhitungkan untuk diusung.

"Kita itu mendengar kemarin pagi bahwa Demokrat mau calon sendiri, makanya kita datang bicarakan itu. Pak SBY janji kita tidak menyentuh siapa, apanya orangnnya, tapi kita berharap satu (paslon) saja. Ketika itu kita usulkan Yusril lah misalnya ikut dipikirkan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement