REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDI Perjuangan akhirnya menetapkan dukungan bagi pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot). Keputusan tersebut sekaligus menandakan bangunan koalisi Ahok bertambah.
Dengan begitu, ada empat partai politik (parpol) yang mendukung Ahok, yakni PDIP, Golkar, Nasdem, dan Hanura. "Di atas kertas, pasangan ini tak sulit untuk menuai sukses. Lebih-lebih jika hanya ada pasangan Sandiaga dan Mardani sebagai kompetitornya," kata Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti.
Namun, kata Ray, apabila empat partai politik lain, yakni Demokrat, PAN, PKB, dan PPP melirik kandidat baru untuk dipasangkan, maka harapan akan lahirnya Pemilihan Gubernur (pilgub) DKI Jakarta yang penuh dengan ide, jual beli gagasan, dan tukar menukar visi kemungkinan akan terlihat.
Menurut Ray, ada beberapa nama yang masih mungkin untuk diperhatikan. "Selain Risma, nama terbaru adalah Anies Baswedan. Selain itu, Rizal Ramli adalah nama yang cukup menghentak, khususnya ketika beliau berhadap-hadapan dengan pengembang," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP mengumumkan nama-nama calon kepala daerah pilihan yang akan diusung di tujuh daerah dalam pilkada serentak 2017, salah satunya DKI Jakarta. Salah satu alasan PDIP mendukung Ahok karena mantan bupati Belitung Timur tersebut merupakan pejawat Gubernur DKI Jakarta yang bertugas meneruskan kepemimpinan Jokowi di Jakarta.