REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Jones Naibaho sangat kecewa dengan keputusan partainya untuk mengusung calon pejawat Basuki Tjahaja Purnama dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Lelaki yang tergabung dalam basis akar rumput PDIP bahkan akan mencabut seluruh dukungan yang selama ini diberikan kepada PDIP.
Menurut Jones, dukungan yang diberikan PDIP melalui Ketua Umum Megawati Soekarnoputri kepada Ahok adalah tindakan pengkhianatan terhadap aspirasi basis akar rumput. "Kami akan tetap berkomitmen untuk menolak Ahok menjadi gubernur dan kami siap untuk melawan keputusan (partai) dan keluar dari partai demi prinsip dan komitmen tersebut," kata dia kepada Republika.co.id, Selasa (20/9).
Ketua RW 09 Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara itu menambahkan, sejak awal dia dan masyarakat di sekitarnya berharap agar PDIP tidak mengeluarkan rekomendasi kepada Ahok. Selain itu, mereka menginginkan pemimpin alternatif selain Ahok yang mampu menjadikan Jakarta lebih baik dan tidak seperti sekarang ini.
"Mendukung Ahok berarti telah menghianati suara kami sebagai pendukung dan basis setia PDIP, untuk itu demi menguatkan tekad dan komitmen, hari ini kami mengkonsolidasikan dan membulatkan diri untuk menolak Ahok dan segera mencari pemimpin alternatif yang pro-wong cilik untuk memimpin Jakarta," kata dia.
Sementara, Ketua RT 04, Guji Baru, Deni Aryanto juga merasa masa depan Jakarta saat ini telah lari semakin menjauh dari cita-cita luhur yang pro-wong cilik, berbasis pelayanan, dan partisipasi warga. Kenyataan itu semakin dipertegas dengan sikap politik PDIP mendukung Ahok.
Deni menganggap, dengan mengusung Ahok, PDIP telah mengkhianati jutaan mimpi rakyat miskin yang terancam hidupnya. Program penggusuran yang dicanangkan oleh Ahok selama menjabat gubernur dua tahun terakhir sudah sangat menyusahkan warga.