Ahad 18 Sep 2016 19:38 WIB

Ditjen Kebudayaan Usulkan 19 September Sebagai Hari Nasional

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Maman Sudiaman
Kalender tahun 1945
Foto: www.ostvermisste-1944.de
Kalender tahun 1945

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Direktur Sejarah Ditjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Triana Wulandari mengusulkan 19 September diperingati sebagai salah satu hari nasional.Menurutnya 19 September merupakan sebuah refleksi perjuangan pemuda Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan 1945 yang disebut peristiwa Ikada. 

Peristiwa tersebut sangat singkat, namun terpatri menjadi bagian sejarah bangsa Indonesia. Ia mengatakan, saat itu terjadi sebuah bentuk aksi massa pemuda yang mengadakan rapat raksasa di lapangan Ikada yang sekarang disebut Monas.

"Walaupun cuma dilakukan di Jakarta, tapi peristiwa ini melegitimasi pemerintahan Indonesia yang sah," ujar Triana dalam Dialog Kebangsaan Peristiwa 19 September 1945, Massa Aksi dan Revolusi Pemuda di Museum Perumusan Proklamasi, Jakarta, Ahad (18/9).

Ia menyebut, saat iti juga diadakan sidang kabinet I untuk mengingatkan masyarakat gaung kemerdekaan yang telah tersebar di seluruh Indonesia. "Rapat Ikada membuktikan Indonesia sudah merdeka didukung rakyat dan pemuda," ujarnya.

Triana mengatakan dialog kebangsaan ini bertujuan untuk menambah wacana dan wawasan ihwal rapat Ikada, menanamkan rasa patriotik pada bangsa, serta memperkuat cinta Tanah Air. Selain mengusulkan 19 September sebagai hari nasional, ia juga berharap para tokoh pemuda yang terlibat dalam peristiwa itu diusulkan sebagai pahlawan nasional. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

www.ostvermisste-1944.de

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement