Ahad 18 Sep 2016 14:20 WIB

Sandiaga Uno: Ada Ketidakadilan Pembangunan di Jakarta

Bakal Calon Gubernur Provinsi DKI Jakarta Sandiaga Uno memberikan pemaran kepada awak redaksi Republika saat bersilaturahmi di Kantor Republika, Jakarta, Kamis (15/9).
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Bakal Calon Gubernur Provinsi DKI Jakarta Sandiaga Uno memberikan pemaran kepada awak redaksi Republika saat bersilaturahmi di Kantor Republika, Jakarta, Kamis (15/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra Sandiaga Uno menilai ada ketidakadilan dalam pembangunan di Jakarta, yang seharusnya merata ke semua kalangan.

"Saat ini, harga kebutuhan pokok semakin tinggi dan biaya hidup semakin tidak terjangkau bagi masyarakat miskin. Ada ketidakadilan dari pembangunan yang seharusnya pembangunan itu merata," katanya usai melakukan lari bersama dengan warga di kawasan Jakarta Barat, Ahad (18/9).

Tujuan Sandiaga melakukan lari bersama warga adalah menyapa warga dan mendengarkan apa yang menjadi keluhan warga. Lari dimulai dari Gedung DPC Gerindra, Kedoya Raya, Jakarta Barat dan kemudian berhenti dua kali di Pasar Kedoya serta Pasar Pesing untuk membagikan susu sebagai penambah gizi dan finis kembali di DPC Gerindra.

Kegiatan tersebut dilakukan Sandi, panggilan Sandiaga, dalam rangka memenuhi nazar keliling lima wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu. Dari situ, Sandi banyak menerima keinginan dan keluhan masyarakat. Sepanjang lintasan lari tersebut, Sandi disambut hangat warga dan disambut dengan tepukan tangan meriah sebagai bentuk dukungan warga kepada calon pemimpin baru Jakarta itu.

"Masyarakat menginginkan pemimpin yang baru, tidak ingin dengan pemimpin yang sekarang. Mereka meminta pemilihan dua pasangan calon saja dan elit mendengarkan mereka. Pilkada yang singkat, tidak bertele-tele, tidak boros," kata Sandi.

Hal tersebut, lanjutnya, dikarenakan karena negara sedang krisis penerimaan, karena pendapatan pajak tidak sesuai target dan dana yang dihemat dari pilkada hanya satu putaran bisa ratusan miliar rupiah. Dengan demikian, cukup dua pasangan calon saja dan cukup satu putaran saja, katanya.

"Setelah kami mengadakan kegiatan lari ini, elektabilitas meningkat cukup tinggi. Tapi itu bukan tujuan yang utama adalah mendengarkan aspirasi masyarakat," kata Sandi.

Menurut dia, masyarakat menginginkan calon gubernur yang siap bekerja menanggani masalah lapangan pekerjaan dan harga sembako yang terus melonjak. Ia mengklaim masyarakat tidak ingin gubernur petahana yang sekarang. Sandi akan mengumumkan calon wakil gubernur sebagai pasangannya pada Jumat (23/9).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement