REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Meski Hari Raya Idul Adha 1437 H sudah empat hari berlalu, namum pedagang daging sapi yang sudah membuka lapaknya di pasar-pasar tradisional, masih sedikit. Apalagi, tingkat pembelian masyarakat untuk daing sapi ini, juga masih sedikit.
Kondisi seperti itu terjadi di Pasar Manis Purwokerto. Dari pemantauan Republika, los pasar daging masih belum banyak ditunggui pedagangnya. Kalau pun ada, hanya pedagang daging ayam yang tetap berjualan. "Mungkin baru minggu depan, pedagang sapi mulai berjualan lagi," kata Nani (42 tahun), pedagang daging ayam di pasar tersebut.
Demikian juga di Pasar Induk Wage, Kota Purwokerto. Di los khusus pedagang daging, hanya seorang yang sudah berjualan daging sapi bersama beberapa pedagang daging ayam.
"Yang lain belum berjualan karena warga yang beli daging sapi masih sedikit. Saya tetap berjualan, juga hanya untuk memenuhi kebutuhan pedagang bakso atau warung makan yang menjual masakan daging sapi," ujar Inah (50), seorang pedagang daging sapi di pasar tersebut.
Dia menyebutkan, para pedagang daging di Pasar Wage, mulai tidak berjulan sejak Senin (12/8), atau bersamaan dengan libur Idul Adha. Setelah itu, mereka masih libur beberapa hari karena warga yang membeli daging sapi masih sedikit. Hal ini karena banyak warga yang masih menyimpan daging dari penyembelihan hewan kurban.
Kondisi seperti ini, ucap dia, terjadi setiap tahun selama beberapa hari setelah Hari Raya Idul Adha. "Kalau habis Idul Fitri yang libur hampir semua pedagang. Tapi kalau Hari Raya Idul Adha, yang libur ya pedagang daging," ujarnya.
Meski pedagang yang berjualan sedikit, Inah mengaku, harga daging sapi tetap tidak mengelami perubahan. Di Pasar Wage, harga daging sapi masih dijual Rp 115 ribu per kilogram. Menurutnya, stabilnya harga daging sapi di kisaran harga tersebut, karena harga sapi hidup di pasaran, juga tidak mengalami perubahan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
