Kamis 15 Sep 2016 23:25 WIB

Balai Arkeologi Papua Gelar Rumah Peradaban Bagi Pelajar

Arkeolog dari Balai Arkeologi Yogyakarta melakukan identifikasi benda kuno bernilai sejarah yang ditemukan warga di situs Ngurawan, Dolopo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Rabu (16/3).
Foto: Antara
Arkeolog dari Balai Arkeologi Yogyakarta melakukan identifikasi benda kuno bernilai sejarah yang ditemukan warga di situs Ngurawan, Dolopo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Rabu (16/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Balai Arkeologi Papua menyosialisasikan tinggalan nilai-nilai sejarah kepada seratusan pelajar SMP dan SMA/SMK se-Kabupaten Jayapura, di situs Tugu Mc Arthur sebagai rumah peradaban.

Kepala Balai Arkeologi Papua I Made Sudarmika di Jayapura, Kamis, mengatakan kegiatan itu digelar pada Kamis pagi hingga sore di halaman situs Tugu Mc Arthur, Rindam XVII/Cenderawasih, Sentani, Kabupaten Jayapura.

"Sosialisasi atau penyuluhan tentang rumah peradaban ini adalah sejenis kegiatan baru yang diprogramkan secara nasional, dan Balai Arkeologi Papua sebagai pelaksana teknis dari Kemendikbud di bidang arkeologi, melaksanakan kegiatan ini dengan tujuan supaya anak-anak didik ini tahu nilai-nilai tinggalan sejarah," katanya.

Menurut dia, para peserta yang merupakan pelajar SMP dan SMA/SMK di Kabupaten Jayapura sejak dini sudah harus diperkenalkan tentang sejarah yang ada di sekitarnya sehingga bisa memberikan gambaran dan pemahaman tentang masa silam.

"Saya selaku pemateri memberikan pemahaman kepada pelajar sebagai generasi masa depan, bagaimana nilai-nilai dari sejarah masa lalu yang bisa kita terapkan, kita pakai, kita teladani untuk membangun, baik jati diri atau pun karakter maupun hal-hal lain yang sifatnya sosial, itu tujuan dari kegiatan ini," katanya.

Mengenai pemilihan situs Tugu McArthur sebagai rumah peradaban yang disosialisasikan kepada kaum muda, kata mantan Kepala Balai Arkelogi Makasar itu, lebih karena tempatnya yang mudah dijangkau, pemandangan yang indah dan tentunya memiliki nilai sejarah.

"Ini memang pertama sebagai tempat bersejarah, masyarakat Sentani dan Papua, tahu bahwa ini merupakan tempat bersejarah. Juga salah satu spot sejarah yang tidak bisa kita lupakan sebagai salah satu tempat pendaratan dan markas Jenderal Mc Arthur di sini," katanya.

Selain itu, kami mencoba mempromosikan kepada generasi muda agar mencintai tempat ini. Termasuk, sebagai pembelajaran sejarah dan objek wisata. Ini tempatnya sangat strategis sekali untuk bersantai, menikmati alam yang begitu tenang. Kira-kira itulah salah satu tujuan kami sebagai pengembang rumah peradaban," ujarnya.

Dalam pemaparan di hadapan seratusan pelajar SMP dan SMA/SMK dari Kabupaten Jayapura itu, alumnus Universitas Udayana Bali itu katakan bahwa ia menjelaskan soal sejarah situs Tugu Mc Arthur.

"Pertama saya menggali dan menjelaskan sejarah yang ada di sini, bagaimana bangsa asing sendiri mau ke sini, mau menikmati alam kita. Maka kita harus pintar-pintar kelola alam ini yang sangat luar biasa, yang bisa dikembangkan bersama untuk peningkatan ekonomi," kata I Made Sudarmika.

Sementara itu, ketua panitia pelaksana giat rumah peradaban Suba'ir Mafsud mengatakan pihaknya melibatkan 10 sekolah, lima sekolah tingkat menengah dan lima sekolah tingkat atas atau kejuruan.

"Ada SMA Negeri I Sentani, SMK Negeri Sentani dan SMP Negeri 7 Sentani. Tujuan lain dari kegiatan ini untuk membangun karakter anak bangsa agar tidak melupakan peradaban sekitar mereka sendiri dan tidak cepat terpengaruh budaya luar," katanya.

"Ke depan hal ini akan terus kami lakukan, juga ditingkat pelajar di daerah lain dengan harapan mereka tahu sejarah sekitarnya," kata alumnus Universitas Hasanudin 2006 itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement