Kamis 09 Aug 2018 22:22 WIB

Balai Arkeologi Sosialisasi Sriwijaya pada Guru dan Siswa

Diharapkan tumbuh ketertarikan pelajar untuk mengenal ilmu arkeologi.

Rep: Maspril Aries/ Red: Agus Yulianto
Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Selatan (Sumsel) Widodo (kanan) bersama Kepala Balai Arkeologi Sumsel Budi Wiyata (kiri) bersama wakil guru menyerahkan bahan peraga hasil penelitian tentang Kerajaan Sriwijaya.
Foto: Disdik Sumsel
Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Selatan (Sumsel) Widodo (kanan) bersama Kepala Balai Arkeologi Sumsel Budi Wiyata (kiri) bersama wakil guru menyerahkan bahan peraga hasil penelitian tentang Kerajaan Sriwijaya.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Balai Arkeologi Sumatera Selatan (Sumsel), Kamis (9/8), mengumpulkan guru sejarah dan siswa dari beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Palembang. Guru sejarah dan siswa tersebut dikumpulkan untuk meningkat pengetahuan tentang hasil penelitian Kerajaan Sriwijaya dalam acara bertajuk “Sosialisasi Hasil Penelitian Sriwijaya.”

Kepala Balai Arkeologi Sumsel Budi Wiyata mengatakan, sosialisasi hasil penelitian dari Balai Arkeologi tentang Sriwijaya diharapkan bisa menambah pengetahuan guru sejarah dan siswa sehingga diharapkan tumbuh ketertarikan pelajar untuk mengenal ilmu arkeologi. 

Budi Wiyata mengharapkan, ke depan akan ada arkeolog yang berasal dari Sumatera Selatan sehingga bisa menjadi suatu kebanggaan buat masyarakat Sumsel. “Selain sosialisasi Balai Arkeologi juga sering mengadakan praktek lapangan di Sumatera Selatan yang melibatkan pelajar dan mahasiswa, dilaksanakan berkerjasama dengan sekolah-sekolah di Sumsel. Ke depan kami harapkan bisa menanamkan kecintaan terhadap sejarah dengan cara yang fun," ujarnya.

Pada “Sosialisasi Hasil Penelitian Sriwijaya” diikuti sebanyak 60 orang peserta yang terdiri dari 40 pelajar SMA dan 20 guru sejarah dari sekolah-sekolah yang ada di Palembang.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Widodo, kegiatan sosialisasi yang diselenggarakan Balai Arkeologi Sumsel sangat baik dan sangat prestisius. "Semoga ke depan terus ada forum-forum seperti yang digagas Balai Arkeologi Sumsel,” katanya.

Widodo mengharapkan, melalui sosialisasi yang diselenggarakan Balai Arkeologi bisa juga melahirkan pemateri-pemateri yang berskala nasional untuk menjelaskan tentang Kerajaan Sriwijaya.

Widodo juga mengharapkan agar hasil penelitian dan temuan-temuan khususnya tentang Kerajaan Sriwijaya bisa dikemas lebih menarik, sehingga enak dilihat dan dibaca. “Hasil penelitian sejarah harus membuat orang tertarik pada sejarah sehingga bisa melestarikan dan mengembangkan sejarah. Ada foto yang dibuat menarik, kemudian diletakan di kafe-kafe yang memiliki perpustakaan mini dan juga dilengkapi dengan buku-buku tentang Sriwijaya,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement