REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dinas Perhubungan Kota Surabaya berupaya melakukan penataan angkutan umum di kota pahlawan. Selain moda trem, Dishub akan mengoperasikan moda feeder (sejenis minivan) dan trunk (sejenis bus).
Feeder dan trunk telah digagas sejak 2013. Moda ini akan melayani warga Surabaya yang selama ini tidak terlayani angkutan umum.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad, mengatakan proses persiapan implementasi trunk dan feeder ini, Dishub telah melakukan kajian dan survei pendukung. Di antaranya, survei ATP WTP, survei permintaan, survei perpindahan penumpang, penataan trayek dan pemodelan, penataan kelembagaan, appraisal angkutan umum yang ada, desain dasar halte, dan studi pemberian subsidi (biaya layanan).
“Kajian sudah lengkap mulai dari studi kelayakan (feasibility study), amdal, andalalin, appraisal. Tahun ini targetnya dokumen kontrak layanan. Sosialisasi sudah sering kami lakukan,” kata Irvan dalam konferensi pers di kantor Bagian Humas Pemkot Surabaya, Rabu (14/9).
Menurutnya, dalam perkembangan kota terjadi pergeseran permukiman, namun tidak didukung dengan sistem angkutan umum yang memadai. Akibatnya, warga lebih memiliki untuk menggunakan kendaraan pribadi yang dianggap lebih cepat dan murah. Tingginya pengguna kendaraan pribadi ini telah menyebabkan kemacetan di Kota Pahlawan. Secara tidak langsung, hal itu berdampak terhadap penurunan kualitas pelayanan angkutan umum.
“Selama ini, masyarakat masih belum puas dengan angkutan umum. MPU juga masih bersaing dengan kendaraan roda dua dan angkutan online,” imbuhnya.
Saat ini angkutan umum yang tersedia di Kota Pahlawan antara lain mikrolet, bus kota, taksi, dan kereta api. Mikrolet terdapat 58 rute dengan jumlah armada mencapai 4.849 kendaraan pada tahun 2012. Untuk bus kota terdapat 21 rute dengan jumlah armada sebanyak 265 kendaraan.
Rencananya, feeder akan melayani 34 trayek dengan total armada sebanyak 1.038 kendaraan. Sementara untuk trunk akan melayani 14 trayek dengan jumlah armada 499 kendaraan. Jumlah driver feeder diperkirakan mencapai 2.076 orang, sedangkan driver trunk 998 orang, dengan asumsi satu unit kendaraan terdapat dua driver. Trunk berkapasitas sekitar 90 penumpang sedangkan feeder sekitar 15 penumpang.
“Dengan desain ini hampir seluruh kota terlayani angkutan umum. Selama ini dengan angkutan umum yang ada, wilayah pinggiran kota belum terlayani,” ujarnya.
Nantinya, untuk proyek percontohan (pilot project) alternatif pertama akan dilakukan dengan rute trunk dari Terminal Purabaya - Tanjung Perak dan rute feeder Jl Kenjeran-Gunung Anyar. Jumlah armada trunk sebanyak 30 unit dan feeder 23 unit. Sedangkan alternatif kedua rute feeder Jl Kenjeran-Gunung Anyar dengan armada sebanyak 23 unit.