Ahad 11 Sep 2016 20:30 WIB

Jokowi Bagikan 1.000 Paket Sembako di Lebak

Red: Ilham
 Warga membawa paket sembako (ilustrasi)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Warga membawa paket sembako (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Presiden Joko Widodo berkunjung ke Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Ahad (11/9). Dia membagikan sebanyak 1.000 paket sembilan bahan pokok dan biskuit untuk masyarakat Kecamatan Warung Gunung.

"Pembagian sembako itu untuk warga miskin, disabilitas, jompo, lanjut usia, anak sekolah, ibu hamil, dan balita yang mengalami kekurangan gizi," kata Indri Septiani, seorang petugas Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Warung Gunung.

Indri mengatakan, para penerima paket sembako itu berisi beras sebanyak lima kilogram, 10 butir telur, satu kaleng susu, kacang hijau, dan satu kilogram gula pasir. Masyarakat yang mendapat sembako dan biskuit tersebar di 12 desa di Kecamatan Warung Gunung, Kabupaten Lebak.

Pembagian bahan pokok dan biskuit untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah guna meningkatkan status gizi anak-anak sekolah. Selain itu, agar usia lanjut dan panti jompo mendapat asupan gizi yang baik.  "Semua warga yang menerima bantuan sembako dari Presiden Joko Widodo masuk kategori miskin," katanya.

Menurut Indri, selama ini dirinya memiliki tanggung jawab untuk membantu program pemerintah dalam menuntaskan kemiskinan. Mereka warga miskin berhak menerima program kesejahteraan yang digulirkan pemerintah, termasuk bantuan sosial. "Kami berharap bantuan itu dapat meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat," katanya.

Seorang warga Desa Selaraja, Halimah (65), merasa senang menerima paket sembako dari Presiden Jokowi untuk meringankan beban ekonomi keluarga. Ia datang ke lokasi pemberian sembako yang dipusatkan di Puskesmas Warung Gunung dengan digotong oleh kepala dusun setempat, mengingat kondisi badan sudah lemah.

"Kami sudah tidak bisa berjalan kaki dan gembira setelah menerima paket sembako itu," kata Halimah yang kini tinggal bersama anaknya itu.

Dalam kunjungan itu, Jokowi mengatakan, untuk meningkatkan status gizi tambahan, maka masyarakat dapat memanfaatkan potensi lingkungan sekitar pekarangan rumah dengan budidaya tanaman sayur-mayur. Selain itu juga mengonsumsi protein, telur, daging, tempe dan buah-buahan.

"Kami minta anak-anak memiliki gizi yang baik sehingga dapat melahirkan generasi bangsa yang kuat dan berkualitas," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement