Kamis 08 Sep 2016 10:41 WIB

Jokowi akan ke Australia Bahas Sapi

 Pedagang memotong daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, Senin (9/5). (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pedagang memotong daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, Senin (9/5). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, VIENTIANE -- Presiden Joko Widodo akan melakukan kunjungan kerja ke Australia pada November 2016. Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai pertemuan bilateral Presiden Jokowi dengan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull di Vila ASEM Vientiane, Laos, Kamis (8/9). Selain rencana kunjungan tersebut, Presiden Jokowi dan PM Turnbull juga membahas kerja sama perdagangan, khususnya daging sapi.

"Kerja sama konteks daging, bukan hanya impor beef (daging sapi), tapi juga cattle breeding (pngembangbiakan sapi) sehingga ketahanan pangan kita lebih sustainable (berkelanjutan)," kata Menlu Retno.

Dalam pertemuan bilateral Jokowi dan Turnbull di Vila ASEM itu, mereka juga menindaklanjuti hasil KTT ASEAN-Australia yang sepakat memperkuat kerja sama penanggulangan terorisme, salah satunya melalui mekanisme Jakarta Center for Law Enforcement Cooperation (JCLAC).

Selain melalui JCLAC, Jokowi dan Turnbull juga sepakat memperkuat kerja sama informasi intelijen dan deradikalisasi untuk melawan terorisme. Jokowi dan Turnbull juga membahas kerja sama di bidang kelautan dalam konteks peningkatan keamanan dan kemakmuran maritim kedua negara karena Indonesia dan Australia sama-sama aktif dalam kerja sama maritim, baik di EAS (East Asia Summit) dan IORA (Indian Ocean Rim Association).

"Seperti yang sudah saya sampaikan, Indonesia dan Australia akan menjadi negara pertama yang mengimplementasikan kerja sama maritim dalam konteks EAS," kata Menlu.

Dalam konteks IORA, Menlu Retno mengatakan PM Turnbull kembali menyampaikan dukungan Australia terhadap keketuaan Indonesia di IORA.

"Tadi juga ditanyakan di bagian mana yang kerja samanya bisa dilakukan, dan Presiden menyampaikan, salah satunya adalah di konteks 'IUU Fishing' (penangkapan ikan ilegal)," kata dia.

Hingga saat ini, pertemuan Indonesia dan Australia merupakan satu-satunya pertemuan bilateral secara resmi yang dilakukan oleh Presiden Jokowi di sela-sela KTT ASEAN Ke-28 dan KTT ASEAN Lainnya Ke-29. Usai pertemuan bilateral Indonesia-Australia, Presiden Jokowi pindah ke National Convention Center (NCC) Vientiane untuk menghadiri KTT ASEAN-India Ke-14 yang menjadi agenda pertama pada hari terakhir KTT ASEAN di Vientiane.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement