Rabu 07 Sep 2016 23:40 WIB

BPBD Minta Warga tak Masuk Zona Merah Sinabung

Gunung Sinabung mengeluarkan material vulkanik ketika erupsi dilihat dari Desa Raja Payung, Karo, Sumatera Utara, Rabu (31/8).
Foto: Antara/Tibta Perangin-angin
Gunung Sinabung mengeluarkan material vulkanik ketika erupsi dilihat dari Desa Raja Payung, Karo, Sumatera Utara, Rabu (31/8).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo meminta kepada warga dan pengungsi untuk selalu waspada dan tidak memasuki kawasan zona merah Gunung Sinabung. Sebab zona tersebut rawan luncuran awan panas erupsi Gunung Sinabung

"Warga masyarakat harus tetap mematuhi himbauan yang disampaikan Pemkab Karo dan Satgas Bencana Gunung Sinabung, dan menjauhi kawasan yang berbahaya itu," kata Sekretaris BPBD Karo, Jhonson Tarigan dihubungi dari Medan, Rabu (7/9).

Masyarakat yang berada di sekitar radius 7 kilometer dari kawah kaki Gunung Sinabung itu, menurut dia, harus segera meninggalkan desanya untuk keselamatan atau menjaga hal-hal yang tidak diinginkan.

"Sebab, selama beberapa hari ini aktivitas vulkanik Gunung Sinabung semakin tinggi, dan terus menyemburkan awan panas yang sangat berbahaya bagi masyarakat," ujarnya.

Ia mengatakan, saat ini Gunung Sinabung tersebut, juga mengeluarkan kubah lava cukup tinggi, serta dikhawatirkan bisa menimbulkan erupsi yang cukup besar.

Pemkab Karo melalui Camat dan Kepala Desa selalu rajin mengingatkan warganya jangan sampai lengah, dalam mengantisipasi bencana erupsi Gunung Sinabung.

Sedikit saja kelengahan bagi warga dan pengungsi erupsi Gunung Sinabung, bisa membuat fatal, serta menimbulkan bencana yang cukup besar.

"Kita tidak ingin terulang lagi kejadian dulu, dan beberapa pengungsi melihat lahan pertanian, serta perkebunan yang berada di daerah zona merah yang dilarang pemerintah," katanya.

Namun, akhirnya pengungsi Sinabung yang berbuat nekat itu, dan terkena luncuran awan panas sehingga menjadi korban jiwa.Hal yang seperti ini diharapkan tidak terulang lagi.

"Pemkab Karo, Satgas Bencana Gunung Sinabung dan institusi terkait lainnya terus mengawasi ekstra ketat para pengungsi yang berada di Posko Penampungan agar tidak kembali ke desa melihat lahan pertanian mereka," kata mantan Humas Pemkab Karo.

Sebelumnya, Aktivitas vulkanik Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara selama beberapa hari ini semakin tinggi, yakni erupsi disertai guguran awan panas.

Kepala Pusat Data Informasi dam BNPB, Sutopo di Jakarta, Sabtu (28/8) mengatakan, tingginya tekanan dan suplai energi dari dapur magma Gunung Sinabung menyebabkan aktivitas vulkanik sangat tinggi.

Bahkan, menurut dia, kubah lava atau sumbat lava bervolume 2,6 juta meter kubik dari kawah gunung sudah runtuh. Erupsi disertai awan panas guguran secara menerus terus berlangsung di Gunung Sinabung.

"Gempa guguran juga masih sangat tinggi.Sejak Kamis 25 Agustus hingga pukul 12.00 Wib terjadi 84 kali gempa guguran dengan amplitude 5-110 milimeter dan lama gempa 33-1.088 detik," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement