Rabu 07 Sep 2016 13:56 WIB

Aguan Pernah Protes ke Ahok Soal Kontribusi Tambahan

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Angga Indrawan
Chairman Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma alias Aguan.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Chairman Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma alias Aguan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bos PT Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma alias Aguan mengaku cukup keberatan terhadap nilai kontribusi tambahan sebesar 15 persen yang dibebankan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada pengembang terkait proyek reklamasi Pantai Utara Jakarta. Namun begitu, pihaknya bukan tidak setuju dengan kontribusi tambahan tersebut.

"Saya sampaikan, bukan saya menolak, jangan pers sebut saya tidak setuju, saya setuju, cuma cukup berat buat investasi, karena investasi ini cukup panjang pak," kata Aguan saat memberikan kesaksian untuk terdakwa Mohamad Sanusi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (7/9).

Hal itu disampaikan Aguan, saat ditanyai majelis hakim yang diketuai Hakim Sumpeno terkait keberatan pengembang terhadap nilai kontribusi tambahan. Kemudian, Hakim mengkonfrontir kesaksian yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam sidang saksi Sanusi pada Senin (5/9) kemarin terkait tidak ada keberatan para pengembang soal kontribusi tambahan.

"Pak Ahok kemarin bilang pengembang tidak ada keberatan soal 15 persen?" kata hakim.

Aguan pun menjelaskan, "Begini pak, saya rasa pengembang waktu itu saya tidak tahu, tapi pendapat saya bukan saya tolak, ya juga saya iyakan setuju. Waktu itu 2013, di Pantai Mutiara bilangnya satu juta, mulanya itu tahu juga Pak Gubernur mau beli tanah di Cilincing, jadi bukan 15 persen. Belakangan baru kemudian 15 persen," jawab Aguan.

Begitu pun halnya dengan anak perusahaannya, PT Kapuk Naga Indah (KNI) sebagai pelaksana proyek pulau reklamasi Pantai Utara Jakarta, tidak menolak kontribusi tambahan. Hanya memang nilai kontribusi tambahan dari nilai NJOP tanah cukup memberatkan.

"Saya hitungan dagang cukup berat Pak, tapi buat PT kita untuk KNI, kita komit buat bangun rusun, karena kalau buat pembangunan rusun bukan pertama kali," kata Aguan.

Terkait keberatan itu juga kata Aguan, sempat disampaikan keluhan tersebut kepada Gubernur DKI Jakarta melalui stafnya yakni Sunny Tanuwidjaya. Selain itu, ia juga menghubungi sejumlah anggota DPR yang keberatan terhadap besaran nilai kontribusi tambahan tersebut.

"Saya keberatan, semua saya sampaikan Pak Sunny, Pak Taufik, Pak Pras, termasuk Pak Sanusi saya sampaikan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement