REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) berharap Aliansi Jurnalis Independen (AJI) memberikan klarifikasi atas kehadiran Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Hal ini berkaitan dengan kehadiran Lukman saat pemberian penghargaan untuk Forum Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, Intersex, dan Queer (LGBTIQ).
Ketua Koordinator Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ICMI, Andi Yuliani Paris, menyayangkan apabila AJI dengan sengaja menghadirkan Menag ke acara tersebut untuk memberikan penghargaan terhadap kaum LGBTIQ.
Yuliani percaya, kehadiran Lukman dalam acara pemberian penghargaan Tasrif Award pada perayaan ulang tahun AJI pada Jumat (26/8) lalu semata-mata karena Menag menghormati AJI, bukan untuk memberikan penghargaan bagi Forum LGBTIQ.
"Posisi Menteri Agama setahu kami sangat jelas, tidak mendukung LGBT, karena merupakan penyimpangan dalam agama," ujarnya kepada Republika.co.id, Rabu (31/8) malam.
Dia yakin, Lukman memahami keberadaannya pada acara AJI semata untuk menghormati AJI yang tengah berulang tahun, dan juga sebagai tamu yang akan memberikan pidato kebudayaan dalam acara tersebut.
"Jadi, setahu kami, Menag memang bukan hadir khusus bagi acara penghargaan itu. Terlebih pada saat itu pun penghargaan yang diberikan juga dalam berbagai kategori, dan bukan hanya untuk LGBT," jelas Yuliani.
Dalam acara itu, selain Menteri Agama, hadir pula Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara. Menag, kata Yuliani, sudah menjelaskan bahwa dirinya tidak mengetahui siapa saja pemenang yang akan mendapatkan penghargaan tersebut. Bahkan tidak ada dalam isi sambutan Menag yang menyinggung terkait pemenang, yakni Forum LGBTIQ, maupun turut serta pada penetapan pemenang.
Meski begitu, dia berharap ke depannya Menag lebih teliti memeriksa undangan yang ditujukan padanya. Sebab, kehadiran Menag di acara serupa akan berpotensi membuat masyarakat resah.