REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komite III DPD RI Fahira Idris menganggap kehadiran Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin ketika pemberian penghargaan untuk Forum Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, Intersex, dan Queer (LGBTIQ) Indonesia adalah sebuah 'kecelakaan'.

Menurut Fahura, Menag tidak mengetahui ada pemberian penghargaan itu dalam rangkaian ulang tahun Aliansi Jurnalis Independen (AJI) ke-22. "Agar tidak berlarut dan menjadi polemik, Menag bisa menjelaskan langsung ke publik soal insiden ini," ujar Fahira kepada Republika.co.id, Rabu (31/8).

Senator asal Jakarta ini yakin, sebagai pribadi ataupun menteri, Lukman tetap konsisten atas sikapnya yang tidak membenarkan dan membiarkan gerakan LGBT menggeser nilai-nilai agama dan kepribadian bangsa.

Dia yakin Lukman tetap berpandangan munculnya fenomena LGBT sebagai masalah sosial yang mengancam kehidupan beragama, ketahanan keluarga, kepribadian bangsa, serta menjadi ancaman potensial bagi sistem hukum perkawinan di Indonesia yang tidak membenarkan perkawinan sesama jenis.

"Persis seperti yang beliau ucapkan saat rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, beberapa saat lalu," ungkap Fahira menjelaskan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Lukman mendapat protes dari beberapa kalangan lantaran kehadirannya dalam pemberian penghargaan Suardi Tasrif Award kepada organisasi Forum LGBTIQ Indonesia dan IPT 65.

Pemberian penghargaan tersebut merupakan rangkaian dari acara ulang tahun AJI ke-22 di Hotel Sari Pan Pasific, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada Jumat (26/8).

Ikuti Whatsapp Channel Republika