REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Presiden Joko Widodo membuka Indonesia Fintech Festival & Conference di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Kabupaten Tangerang, Banten. Acara tersebut membahas penggunaan aplikasi digital untuk perkembangan UMKM serta sektor keuangan di Indonesia.
"Manfaat atau kemampuan teknologi digital tersebut perlu juga kita lihat sebagai sebuah kesempatan emas terutama untuk menjangkau mereka yang selama ini belum terjangkau oleh jasa layanan keuangan formal," kata Jokowi, Selasa (30/8).
Menurut Presiden, sektor bisnis teknologi digital diharapkan dapat menjangkau pelosok daerah di Tanah Air yang belum mendapat layanan perbankan untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat daerah. Jokowi menghargai sejumlah bank yang telah memberikan pelayanan jasa keuangan ke daerah terpencil.
Pemerintah juga mencatat baru sekitar 21,8 persen penduduk Indonesia yang memiliki tingkat literasi keuangan secara baik kepada lembaga keuangan.
"Padahal literasi keuangan di masyarakat, misalnya di Singapura sudah mencapai 96 persen, di Malaysia 81 persen dan di Thailand 78 persen. Kita 21,8 persen. Inilah yang harus kita kejar," kata Jokowi.
Dengan menggunakan aplikasi dan teknologi digital, Jokowi berharap masyarakat dapat memaksimalkan usaha dan bisnis serta penggunaan jasa lembaga keuangan.
"Inilah yang saya kira hal-hal yang dulu tidak mungkin sekarang bisa dimungkinkan karena ada 'feedback', karena ada teknologi informasi dan aplikasi yang sudah dipakai dan kecepatan yang terlihat sangat cepat sekali," ujar Presiden.
Perhelatan Indonesia Fintech Festival & Conference berlangsung sejak 29-30 Agustus 2016 yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Kamar Dagang Indonesia (Kadin). Acara tersebut mempertemukan sejumlah pemangku kepentingan di industri Fintech seperti regulator, institusi keuangan swasta, investor, startup, inkubator, asosiasi industri serta akademisi.