Selasa 30 Aug 2016 00:02 WIB

Ketua DPR Minta Semua Pihak Menahan Diri Terkait 'Bom Medan'

Rep: Ali Mansur/ Red: Bayu Hermawan
Anggota Brimob Polri melakukan penjagaan di halaman Gereja Katolik Stasi Santo Yosep pascaperistiwa teror bom di gereja tersebut di Medan, Sumatra Utara, Minggu (28/8).
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Anggota Brimob Polri melakukan penjagaan di halaman Gereja Katolik Stasi Santo Yosep pascaperistiwa teror bom di gereja tersebut di Medan, Sumatra Utara, Minggu (28/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR Ade Komarudin (Akom) mengecam aksi percobaan bom bunuh diri yang dilakukan di Gereja Santo yosep, Medan, Sumetera Utara pada Ahad (28/8). Selain menyesalkan aksi teror tersebut bisa kembali terjadi di tanah air, Akom juga meminta agar semua pihak menahan diri dan menyerahkan kasus ini kepada pihak berwajib.

Akom mendesak agar pihak kepolisian segera mengusut secara tuntas kasus di Medan itu secara tuntas. Sehingga tidak terjadi kekhawatiran dan ketakutan di tengah-tengah masyarakat. Akom berharap ke depannya tidak terjadi lagi aksi teror, terutama di tempat-tempat beribadah.

"Kami mengecam aksi teror ini dan kami meminta kepada kepolisian dan TNI, dan intelijen untuk mengusut tuntas aksi teror tersebut," ujar Akom di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/8)). 

Maka dengan demikian, dia menegaskan agar pemerintah dan petugas keamanan tidak boleh lengah sedikit pun. Apalagi sampai kecolongan terhadap aksi teroris dalam melancarkan aksinya.

Politikus Golkar itu juga menyatakan seharusnya pihak intelejen dapat mendeteksi secara dini renca-renca teroris, hingga tidak sampai terjadi seperti di Medan. Selanjutnya, Akom juga menyatakan pihak DPR segera melakukan kordinasi dengan pihak yang berwewenang.

"Itu dilakukan sebagai langkah cepat untuk menangani kasus yang sudah terjadi ini," tutur Akom.

Sementara itu, anggota Komisi III DPR fraksi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul meminta agar Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan pengamat tidak mengkritisi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Justru pria asal Medan itu mengepriasi kinerja kepolisian yang bergerak cepat mengungkapkan kasus percobaan bunuh diri di Gereja Stasi Santo Yosep di Medan, Sumatera Utara. Tidak hanya itu, disebutnya DPR juga mendukung mereka untuk menanggulangi ancaman teroris.

Lanjut Ruhut, seluruh elemen masyarakat termasuk pengamat terus mendukung penuh kinerja-kinerja BNPT, untuk memberentas terorisme. Apalagi Kapolri Jenderal Tito Karnavian, sendri pernah bekerja di Densus dan BNPT. Sehingga dia sudah tahu apa yang akan dilakukan pihaknya.

"Kami menganpresiasi tindakan cepat kepolisian. Kemudian LSM dan pengamat jangan terlalu keras mengkritisi mereka. Kita harus bantu dan dukung mereka," kata Ruhut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement