Senin 29 Aug 2016 00:11 WIB

Siapa yang Memberi Intruksi Pelaku Bom Medan?

Rep: Issha Harruma/ Red: Teguh Firmansyah
Anggota Brimob Polri melakukan penjagaan di halaman Gereja Katolik Stasi Santo Yosep pascaperistiwa teror bom di gereja tersebut di Medan, Sumatra Utara, Minggu (28/8).
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Anggota Brimob Polri melakukan penjagaan di halaman Gereja Katolik Stasi Santo Yosep pascaperistiwa teror bom di gereja tersebut di Medan, Sumatra Utara, Minggu (28/8).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pelaku teror bom di Gereja Katholik Stasi Santo Yosep diketahui sempat meledakkan sesuatu di dalam gereja. Berdasarkan pengakuan sementara korban disuruh oleh seseorang yang hingga kini belum diketahui identitasnya.

Direktur Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Nur Fallah mengatakan, dalam menjalankan aksinya, pelaku berpura-pura menjadi jemaat dan mengikuti kebaktian di gereja tersebut. "Pelaku tiba-tiba meledakkan sesuatu namun hanya mengeluarkan api saja," kata Nur Fallah, Ahad (28/8).

Keadaan di dalam gereja itu pun sontak gaduh dan kalut. Dalam kondisi inilah, tiba-tiba pelaku mengejar pastor Albert S Pandingan (60) yang berada di mimbar. Dia ingin membunuh pastor dengan pisau dan kapak, namun hanya mengenai tangannya.

Jemaat gereja pun langsung mengejar dan menangkap pelaku. Mereka lalu menelepon polisi untuk melaporkan yang terjadi. "Motifnya masih dipelajari dan masih diselidiki petasan atau bom karena ada kabel," ujar Nur Fallah.

Dari identitas yang dimiliki, pelaku diketahui berinisial IAH (18), warga Medan Selayang. Polisi melalui tim penjinak bom kemudian meledakkan bom yang dibawa pelaku dan diduga akan diledakkan di gereja tersebut. Bom itu diketahui berdaya ledak rendah.

"Sampai saat ini, keterangan pelaku disuruh oleh seseorang, belum ketahui inisialnya. Motifnya rencana membunuh pastor, tapi saat ini belum bisa disimpulkan," jelas Nur Fallah.

Baca juga, Polisi Pelaku Teror Bom Gereja Medan Berniat Bunuh Pastor.

Nur Fallah menambahkan, dalam menyelidiki kasus ini, pihaknya telah melakukan penggeledahan di kediaman pelaku di Jl Setiabudi, Medan Selayang. Dia pun memastikan, tidak ada korban lain dalam aksi teror tersebut selain pastor Albert yang terluka di bagian siku kirinya.

"Ada beberapa orang yang dikejar, kita interogasi, bawa ke TKP semoga dalam waktu dekat terungkap," kata Nur Fallah.

Terkait kejadian ini, personel kepolisian pun telah meningkatkan pengamanan di gereja-gereja lain di kota Medan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement