Sabtu 27 Aug 2016 16:02 WIB

Pasar Sukatani Depok Menuju SNI

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Andi Nur Aminah
Wali Kota Depok M Idris sidak di pasar tradisional.
Foto: Rusdy Nurdiansyah/Republika
Wali Kota Depok M Idris sidak di pasar tradisional.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pasar Sukatani yang terletak di Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos, Depok segera menjadi Pasar Standar Nasional Indonesia (SNI). Pasar Rakyat Sukatani ini telah memiliki beberapa persyaratan menuju pasar SNI.

"Di Pasar Sukatani ini tidak hanya melakukan kegiatan perekonomian saja, melainkan ada kegiatan pendidikan, sosial, dan program-program unggulan Kota Depok," ujar Wali Kota Depok, Mohammad Idris A Shomad di Balaikota Depok, Sabtu (27/8).

Pasar Sukatani yang baru saja merayakan HUT ke-26 pada Jumat (26/8) itu juga memiliki kios-kios untuk pedagang UMKM. "Dari kegiatan perekonomian yang terjalin di Pasar Sukatani itu dapat menjadi tambahan anggaran pengeluaran belanja. Mengingat Kota Depok ini sebagai kota penyumbang inflasi terendah tingkat Nasional. Kios UMKM itu menjual makanan atau kerajinan dan industri kreatif. Saya mengapresiasi kepada para pelaku pedagang yang sudah maksimal memberikan pelayanan terbaik kepada pembelinya," terang Idris.

Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Pasar (DKUP) Pemkot Depok, M Fitriawan mengatakan, untuk bisa menjadikan pasar rakyat Sukatani menuju pasar SNI perlu dilakukan beberapa hal strategis. Seperti perbaikan sistem manajemen serta sarana dan prasarana yang mampu mengacu untuk menjadi Pasar SNI.

"Tidak hanya itu, ada juga tiga aspek yang perlu diperhatikan, seperti kenyaman, kebersihan, dan keamanan, guna memenuhi syarat pasar SNI. Tapi memang kami kaji Pasar Sukatani sudah siap menjadi pasar SNI," tuturnya.

Selain itu, dia mengatakan untuk mewujudkan pasar rakyat ini menjadi pasar SNI, kini pihaknya sudah melakukan pembinaan dan pengawas terutama pengecekan barang dagangan atau makanan yang ada di pasar tersebut. Hal ini agar produk dan barang yang diperdagangkan tetap terbebas dari bahan berbahaya seperti formalin serta pengecekkan alat ukur guna menghindari adanya kecurangan dalam timbangan.

"Kami juga berharap Pasar Sukatani dapat menjadi percontohan untuk pasar-pasar lainnya. Terutama dapat menyejahterakan para pedagang dan juga pelayanan yang baik dan ramah lingkungan," kata Fitriawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement