REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Wakil Presiden ke-6 RI Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno mengatakan bangsa Indonesia perlu terus memperkuat jati diri bangsa dengan mengembangkan kearifan lokal yang ada.
"Jangan tinggalkan jati diri bangsa. Generasi penerus perlu mengembangkan inovasi yang berasal dari dalam negeri untuk memperkuat jati diri bangsa," kata Try dalam sambutannya pada acara Launching dan Bedah Buku berjudul "Jati Diri, Doktrin, dan Strategi TNI karya Marsekal Muda TNI (Purn) Teddy Rusdy di Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia Depok, Kamis (28/8).
Hadir sebagai pembicara dalam acara bedah buku tersebut Ketua Front Nasional Letjen Marinir TNI (Purn) Suharto, Budayawan, Ridwan Sidi, Akademisi Universitas Pertahanan Haryo B Rahmadi, dan Akademisi Universitas Indonesia Romi Gazali.
Try mengatakan ide-ide positif harus terus dibuat dan dikembangkan untuk kekuatan dan kejayaan bangsa Indonesia. "Bangsa Indonesia mempunyai kearifan lokal ditiap daerah ini perlu terus dikembangkan," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan Pancasila merupakan suatu tatanan demokrasi bangsa Indonesia sendiri dan cocok untuk masyarakat Indonesia. Demokrasi Pancasila menekankan bahwa yang berdaulat adalah rakyat.
"Demokrasi liberal tidak sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia. Rakyat Indonesia memepunyai paham kekeluargaan, gotong royong dan keadilan," kata Try yang juga pernah menjabat sebagai Panglima ABRI.
Try juga mengaskan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan konsep yang harus terus ditegakkan untuk menuju bangsa Indonesia yang adil dan makmur. Untuk menjaga keamanan maka kata Try memerlukan doktrin Pertahanan, keamanan rakyat semesta (Hankamrata) untuk menangkal ancaman dari manapun. Dikatakannya perkembangan dan arus globalisasi merupakan keniscayaan, kita harus bisa menghadapi semuanya agar negara Indonesia tetap tegak berdiri.