REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jauh dari hiruk pikuk kemeriahan 17 Agustus di berbagai daerah Indonesia, Kota Ranai ibu kota Kabupaten Natuna tahun ini sepi dari perayaan lomba 17 Agusgtusan. Kota yang berada di wilayah terluar Indonesia di Laut Cina Selatan ini, absen mengadakan berbagai lomba karena tidak tersedia dana dari pemerintah setempat.

Yusmardi (43), Warga Ranai, Natuna mengatakan kemeriahan 17 Agustus di Ranai tahun ini sedikit berkurang. Sebab di Pantai Kencana, yang menjadi pusat gelaran rutin perayaan lomba merayakan kemerdekaadi Kota Ranai, tidak ada pada Rabu (17/8). "Tahun ini hari H 17 Agustus sepi, tidak ada lomba seperti tahun lalu," kata dia ketika dihubungi Republika.co.id, Rabu (17/8).

Melalui telpon, ia mengungkapkan alasan tahun ini tidak seramai seperti 17 Agustus tahun lalu. Menurut dia saat ini  warga sekitar tidak diberikan dana cukup untuk menggelar lomba. Hal itu sempat ia tanyakan kepada warga di sekitar Pantai Kencana.

"Kata warga sekitar, Dispora (Dinas Pemuda dan Olahraga) Natuna pada tahun ini mengucurkan dana hanya sedikit. Jadi masyarakat menolak, tak mau gelar perlombaan," ujar dia.

Setiap tahun ia mengatakan, Dispora Natuna memang rutin menggelar lomba merayakan 17 Agustus. Alhasil warga di wilayah yang perairannya menjadi konflik Indonesia-Cina ini bisa merasakan nikmatnya Hari Kemerdekaan 17 Agustus.

Namun bukan berarti Pemerintah Kabupaten Natuna tidak memiliki agenda rutin untuk acara ini. Menurut dia, setiap tahun pemerintah Kabupaten Natuna menggelar Gerak Jalan Kemerdekaan, sejauh 17 kilometer.

Pelepasan Gerak Jalan Peringatan HUT Kemerdekaan RI Ke-71 telah dilakukan tiga hari sebelumnya. Yakni pada Ahad (14/8) di Pantai Kencana. Menurut Wakil Bupati Natuna Ngesti Yuni Suprapti, kegiatan ini sebagai wujud konkrit penanaman semangat Nasionalisme dan menyemarakkan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke 71.

Ikuti Whatsapp Channel Republika