REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah diberhentikan secara terhormat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar memberikan kuliah tujuh menit (kultum) di Masjid Al-Azhar, kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (16/8) siang.
Di atas mimbar masjid, ia tampak mengenakan baju batik lengan panjang. Para jamaah yang mencoba bertanya tentang politik dialihkan. Begitu pula usai memberikan kultum, Arcandra sama sekali tak mau disinggung mengenai status kewarganegaraan dan pemberhentiannya sebagai menteri.
Ia mengaku kedatangannya ke masjid tersebut hanya untuk melakukan Shalat Zuhur dan memberikan kultum. "Shalat Zuhur, kasih kultum gitu aja. Boleh kan Ahalat Zuhur di sini?" kata Arcandra saat menjawab pertanyaan awak media soal kebenaran kewarnegaraannya.
"Waduh teman-teman ini," katanya lagi.
(Baca juga: Ini Jasa Arcandra Selama 20 Hari Jadi Menteri)
Saat ditanya awak media beberapa kali, lelaki asal Padang tersebut tetap bungkam sambil menggerakkan jari-jarinya untuk menunjukkan dia tidak ingin berkomentar soal status kewarganegaraannya ataupun rencananya ke depan setelah pemberhentiannya itu.
Sebelumnya diberitakan, pada Senin (15/8) malam Presiden Joko Widodo memutuskan untuk memberhentikan dengan hormat Arcandra Tahar dari posisinya sebagai Menteri ESDM. Arcandra diangkat sebagai Menteri ESDM bersama dengan sejumlah menteri lainnya dengan berdasarkan pada Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia.