Selasa 16 Aug 2016 14:47 WIB

Bagaimana Jokowi Bisa Tunjuk Arcandra Jadi Menteri? Ini Jawaban Luhut

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Teguh Firmansyah
Plt Menteri ESDM yang juga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memberikan keterangan kepada awak media usai menghadiri pembukaan Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2016 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8).
Foto: Antara/ Akbar Nugroho Gumay
Plt Menteri ESDM yang juga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memberikan keterangan kepada awak media usai menghadiri pembukaan Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2016 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pelaksana Tugas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sekaligus merangkap sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menjawab pertanyaan awak media mengenai awal mula Presiden Jokowi memilih Arcandra Tahar sebagai Menteri ESDM.

Luhut mengakui, adanya kesalahan prosedur atau administrasi bisa saja terjadi di semua instansi, termasuk Istana Presiden. Luhut meminta agar masyarakat Indonesia tidak cepat berburuk sangka kepada Presiden atas apa yang terjadi belakangan.

"Emang kamu enggak pernah salah? Ya sudah, itu aja. Ya ada prosesnya. Ada satu proses pengambilan keputusan, tetapi bangsa ini jangan cepat berburuk sangka. Kalau ada sesuatu yang kurang, itu bisa saja terjadi di mana-mana," kata Luhut saat menemui jajaran pejabat eselon I Kementerian ESDM, Selasa (16/8).

Baca juga, Berhentikan Arcandra Tahar, Presiden Tunjuk Luhut.

Sebelumnya Menteri ESDM Arcandra Tahar diberhentikan menyusul kabar ia memiliki kewarganegaraan ganda. Arcandra hanya memimpin 20 hari sebelum akhirnya dilengserkan.

Luhut meminta agar fokus masyarakat tidak sebatas soal kasus dwi-kewarganegaraan yang menimpa Arcandra. Ia mengingatkan bahwa Arcandra telah berjasa kepada bangsa Indonesia. 

Lewat kejeliannya ia telah memangkas biaya pengembangan fasilitas LNG Blok Masela. Arcandra memang sempat menyebutkan bahwa biaya pengembangan Blok Masela bisa lebih irit 5 miliar dolar AS, meski skemanya tetap dilakukan pembangunan di darat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement