Selasa 16 Aug 2016 12:29 WIB

85 Persen Penghuni LP Meulaboh Diusulkan Dapat Remisi

Pemberian remisi (ilustrasi)
Foto: Antara
Pemberian remisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH -- Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas II-B Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh mengusulkan 85,2 persen atau 300 orang lebih warga binaan mendapatkan remisi pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-71 Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2016. Kepala LP Kelas II-B Meulaboh, Sapto Winarno di Meulaboh, Selasa (16/8) mengatakan, terhadap 300 lebih dari 454 total warga binaan pada LP Meulaboh, lima orang di antaranya diusul remisi umum II, yakni bebas setelah pengurangan sisa pidana.

"Cuma untuk SK-nya kita masih menunggu dari pusat. Biasanya itu kan kita usulkan sekian, mungkin yang untuk pidana umum cepat selesai, tapi yang pidana khusus biasanya nanti belakangan karena itu kebijakan dari Jakarta," ujarnya.

Sapto menyebutkan, dia belum mendapatkan data rill terhadap jumlah warga binaan yang disetujui mendapatkan remisi. Namun dipastikan nama dan kriteria warga binaan yang mendapat remisi itu diumumkan pada 17 Agustus 2016.

Pemberian remisi diusulkan tersebut menurut dia sudah sesuai dengan syarat dan ketentuan, berpedoman pada Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan, kemudian PP Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan, berikut juga Perpres dan Permen Hukum dan HAM RI. "Yang kita usulkan ada remisi umum satu dan remisi umum dua, remisi umum satu dikurangi sisa pidananya tapi masih menjalani pidana, kalau remisi dua setelah dikurangi remisi masa pidananya habis. Minimal satu bulan dan maksimal enam bulan," sebutnya.

Lebih lanjut dikatakan, menyambut HUT Ke-71 Kemerdekaan RI tahun 2016 lembaga pemasyarakatan Meulaboh mengadakan berbagai even perlombaan lokal. Selain itu juga mengikuti kegiatan rekor muri secara nasional. Menurut Sapto rekor muri yang dilaksanakan terdiri atas dua kegiatan. Pertama adalah seluruh warga binaan di seluruh Indonesia menyayikan lagu kebangsaan Indonesia Raya pada Senin (15/8) tepat pukul 07.00 WIB. Kemudian kedua adalah kegiatan teropah panjang.

Menyayikan lagu Indonesia Raya, dia mengatakan bertujuan untuk mengembalikan jiwa nasionalisme warga binaan. Kemudian teropah panjang merupakan kegiatan hiburan sehat untuk membudayakan kembali permaian tradisional Indonesia. "Kami juga disini mengadakan perlombaan ada bola voli, bulu tangkis, tenis meja, tarik tambang, catur termasuk terompah panjang. Kalau tahun lalu kegiatan kita secara serentak itu Luhkumtak," katanya menambahkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement