Selasa 16 Aug 2016 05:51 WIB
Merdeka di Era Digital

Bisnis Era Digital: Inovasi Tanpa Henti Sanny Gaddafi 'Jualan' Aplikasi

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Sanny Gaddafi
Foto:

Empat kali membangun bisnis digital, empat kali pula ia terpaksa berhenti di tengah jalan. Namun hal ini tidak membuat Sanny kapok dalam berbisnis. Sejak 2014 sampai saat ini, Sanny memilih untuk fokus dan total membangun dan mengembangkan bisnis digital bernama 8village.

"Akhirnya ya getting aware lagi dan buat saya sendiri pengalaman yang lainnya adalah kita harus fokus kan? Dan di situlah dari semua pengalaman yang ada saya jalankan, saya pelajari dan terakhir ini yang saya lakukan di 8village idenya dari 2012, terus mulai serius di 2014 sampai saat ini," kata Sanny.

Pada akhirnya Sanny memilih bertahan pada bisnis digital yang terakhir. 8village, yang merupakan platform media sosial bagi masyarakat pedesaan, memfasilitasi berbagai profesi seperti petani, nelayan, pedagang, dan pembudidaya untuk berbagi informasi. Setelah sebelumnya Sanny lebih banyak berkiblat ke bisnis digital berbasis budaya Barat, kini ia mengaplikasikan keilmuannya untuk kearifan lokal.

Bahkan, berkat ketekunannya, Sanny digandeng oleh pemerintah untuk menyosialisasikan aplikasi tersebut kepada para petani di Brebes, Jawa Tengah. Ia dipercaya pemerintah untuk menjembatani antara masyarakat pedesaan yang mulai melek teknologi dengan para tenaga ahli di bidang pertanian, perikanan, atau bahkan pedagang besar. 

"Masyarakat sampai bisa jualan hasil pertanian mereka. Mereka bisa dapat informasi pupuk subsidi dan data informasi pupuk yang subsidi dapat dari Kementerian Perdagangan. Mereka bisa jualan dan mereka bisa lapor hasil panen mereka. Jadi untuk persiapan mereka mau jual atau nanti ada pengepul yang mau beli, ke depan kita berusaha yang dapat benefit ini tidak cuma petani namun seluruh masyarakat," kata Sanny.

Sejak 10 tahun lalu merintis bisnis digital, Sanny merasakan betul bagaimana dinamika menata dan mengembangkan usaha. Kalau ditotal, Sanny sudah menjajal lima jenis platform media sosial untuk dikembangkan. Tidakkah ia merasa bosan?

Sanny mengaku tidak bosan. Baginya, berbisnis dengan melibatkan banyak orang ada satu hal yang mengasyikkan. Belum lagi, kata dia, media sosial bisa menjadi jembatan bagi siapapun untuk berinteraksi dan saling membantu. Kegagalan, baginya, adalah makanan sehari-hari. Sanny menyebut kalau pebisnis yang handal sejatinya tidak akan pernah merasa khawatir untuk gagal. Pada akhirnya, menurut Sanny, bisnis pasti akan mengalami kendala di tengah jalan.

"Tinggal bagaimana kita menyikapi setiap kendala yang ada. Pasti kita langsung menyiapkan berbagai opsi," ujar Sanny.

Sanny berpesan kepada pemain baru dalam bisnis digital untuk tidak takut berinovasi. Justru, saat ini ia nilai menjadi momen paling idel untuk memulai bisnis start up. Pesatnya teknologi digital, menjamurnya bisnis berbasis layanan daring, dan meningkatnya pengguna media sosial dinilai menjadi modal kuat bagi pebisnis pemula untuk mengembangkan usahanya.

Bertepatan dengan perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-71, Sanny menilai, pentingnya generasi muda bangsa untuk mengisi kemerdekaan. Baginya, mengisi kemerdekaan bisa dengan banyak cara. Termasuk bagi para pelaku bisnis digital, mengisi kemerdekaan bisa dengan berinovasi menciptakan aplikasi yang solutif atas berbagai permasalahan bangsa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement