Selasa 16 Aug 2016 05:51 WIB
Merdeka di Era Digital

Bisnis Era Digital: Inovasi Tanpa Henti Sanny Gaddafi 'Jualan' Aplikasi

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Sanny Gaddafi
Foto:

Sanny memutuskan untuk tidak mengembangkan Bundagaul saat itu. Ketika ia menggarap Fupei masalah yang ia temui adalah segmen pasar yang tidak terarah, kini ketika ia mengelola Bundagaul, justru masalah pengembangan bisnis yang ia temui. Ditambah lagi ia kesulitan mencari partner kerja. Ia mengaku bahwa keberadaan rekan kerja bukan hal yang sepele. Karena justru rekan kerja bisa memberikan opini kedua sekaligus berbagi ide ketika masalah muncul.

Mencoba beralih dari Bundagaul, Sanny akhirnya menemukan rekan kerja baru yang merupakah ahli gizi dan kesehatan yakni Deny Santoso. Setelah mencoba berdiskusi dan menyamakan visi awal, mereka sepakat membangun satu jaringan sosial baru bernama Sixreps, sebuah komunitas pegiat olahraga kebugaran. Tak tanggung-tanggung, keseriusan Sanny kali ini dibandingkan saat menggarap dua bisnis digital sebelumnya, membuahkan hasil. Investor satu persatu berdatangan ikut menyokong keberadaan Sixreps. Media sosial untuk pencinta fitness ini pun sempat diluncurkan di dua kota di Amerika Serikat. Tahun 2011, Sixreps menjaring pengguna di Las Vegas dan Los Angeles.

Sixreps lalu tumbuh menjadi satu platform yang dicintai penggunanya. Anggota Sixreps bisa dengan nyaman berbagi informasi seputar kesehatan dan kebugaran tubuh. Namun, bisnis digital disadari memang tak selalu mudah. Genjalan kembali datang, kali ini ini menyangkut hubungannya dengan investor. Investor yang berada di AS dan posisi Sanny di Indonesia membuat komunikasi kurang bisa terjalin secara dua arah. Hambatan komunikasi membuat investor mandek dan akhirnya mendesak Sanny untuk membuat keputusan pahit. Sixreps akhirnya ia tinggalkan dan memilih membuat satu bisnis baru. (Baca juga: Bisnis Era Digital: Warnet Gim Daring Raup Laba Belasan Juta)

Sanny, masih dengan bantuan Deny rekan kerjanya, merintis sebuah media sosial baru berjuluk Beutiplan. Dalam membangun bisnis digital keempatnya, Sanny semakin sadar bahwa keberadaan partner kerja sangatlah penting. Ia memutuskan untuk menggandeng dua sosok baru agar menjadi tim membangun Beautiplan. Karena Beautiplan merupakan platform media sosial yang berhubungan dengan gaya hidup dan kecantikan, ia berpikir untuk mengajak Zivanna Letisha seorang figur publik sekaligus mantan Miss Indonesia. Seorang lain yang ia ajak adalah Romeo, pakar media sosial yang mumpuni dalam menjaring pengguna.

Bisnisnya yang keempat ini dinilainya berkembang dengan baik. Bersama ketiga rekannya, Sanny bisa mendapat suntikan dana dari beberapa pihak untuk mengembangkan media sosial Beautiplan. Sayang, keempatnya terlampau sibuk dengan kegiatan sampingan masing-masing.

Sanny mengaku, ketika membangun Beautiplan ia sekaligus mulai merintis platform medianya yakni 8village. Belum lagi ketiga rekannya yang juga memiliki kesibukan pribadi sendiri-sendiri. Hasilnya, proyek Beautiplan yang meski sudah mendapat suntikan dana tetap terpaksa berhenti di tengah jalan. Pelajaran yang dipetik kali ini, Sanny menyebutkan, adalah perlunya fokus dalam menjalankan bisnis. Setiap pebisnis, meski memiliki lebih dari satu start up, harus bisa membagi waktu dan pikrian untuk setiap lini bisnis yang dibangun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement