Ahad 14 Aug 2016 20:30 WIB

PT Angkasa Pura II Minta Maaf Soal Banjir di Terminal 3

Red: Ilham
Seorang petugas sedang membersihkan lantai Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta yang digenangi air, Ahad (14/8).
Foto: IST
Seorang petugas sedang membersihkan lantai Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta yang digenangi air, Ahad (14/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terminal 3 Kedatangan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang tergenang air hujan pada Ahad (14/8), sore.

Head of Corporate Secretary & Legal Agus Haryadi dalam keterangan tertulis membenarkan kondisi tersebut. "Kami menginformasikan bahwa telah terdapat genangan air di sejumlah titik di area kedatangan Terminal 3 ketika hujan lebat sore tadi sekitar pukul 16.00 WIB," katanya.

Agus menambahkan, kondisi tersebut menyebabkan pelayanan di Terminal 3 terganggu. Namun, ia mengaku genangan air tersebut saat ini telah dapat diatasi.

Berdasarkan pantauan, genangan air memenuhi area luar kedatangan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta yang belum lama ini diresmikan. Terlihat pula aliran air yang cukup besar jatuh ke area genangan, sehingga menimbulkan seperti semburan.

PT Angkasa Pura II (Persero) bersama dengan kontraktor pembangunan Terminal 3 tengah melakukan evaluasi dan investigasi guna memastikan faktor penyebab timbulnya genangan air tersebut. Kesalahan tersebut akan segera diperbaiki sehingga peristiwa serupa tidak berulang di kemudian hari.

"Kami memohon maaf kepada masyarakat khususnya penumpang pesawat dan pengunjung bandara atas ketidaknyamanan akibat dampak dari adanya genangan air," katanya. Agus berharap masyarakat selalu memberikan perhatian dan masukan agar Terminal 3 dapat menjadikan Bandara Internasional Soekarno-Hatta maju.

Sebelumnya juga terjadi gangguan aliran listrik di lounge Garuda Indonesia atau di sekitar Gate 11 dan 12 karena konsleting arus pendek pada hari perdana pengoperasian Terminal 3 Soetta, 9 Agustus 2016. Terhambatnya aliran listrik tersebut berlangsung hingga 45 menit dan tidak disokong oleh genset atau suplai daya bebas gangguan (UPS) karena dinilai bukan area prioritas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement