Sabtu 13 Aug 2016 03:46 WIB

Penganiayaan Dasrul Tunjukkan Lunturnya Kepercayaan Orang Tua

Rep: dyah ratna meta novia/ Red: Ani Nursalikah
konsultasi orangtua murid dengan guru (ilustrasi).
Foto: Republika/Amin madani
konsultasi orangtua murid dengan guru (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sumarna Surapranata mengatakan peristiwa kekerasan yang dilakukan orang tua siswa kepada Guru SMKN 2 Makassar, Dasrul menunjukkan kepercayaan antara orang tua dengan guru telah luntur.

"Makanya saat anaknya ditegur oleh guru, orang tua sering kali tak terima. Makanya harus ada upaya untuk memulihkan kepercayaan antara orang tua dan guru," katanya, Jumat (12/8).

Cara memulihkan kepercayaan dilakukan dengan membangun jembatan komunikasi antara orang tua dan guru. Misalnya, orang tua diundang guru atau guru mendatangi orangtua siswa jika anaknya ada yang bandel dan susah diatur.

Baca: 'Penganiayaan Dasrul, Penghinaan Martabat Guru'

Komunikasi antara guru dan orang tua sering terputus karena guru mengundang orang tua kadang yang datang pembantunya. Akibatnya, orang tua tak ada komunikasi dengan guru.

"Saya minta komunikasi antara guru dan orang tua siswa harus diperbaiki. Respek di antara guru, siswa, orang tua siswa harus dibangun kembali dan diperbaiki," ujar Pranata.

Terkait kasus Dasrul, kata dia, Kemendikbud sudah mengirimkan orang ke Makassar untuk memberikan bantuan hukum. "Saya juga minta orang tua untuk tak semena-mena kepada guru, apalagi sampai menempeleng guru dengan cincin akik yang besar," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement