Jumat 12 Aug 2016 15:21 WIB

PDIP: Risma Hanya Bereaksi karena Diserang Ahok

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Bilal Ramadhan
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (kanan).
Foto: Republika/Mardiah
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini terlibat dalam perang opini di media massa. Menanggapi hal tersebut, PDI Perjuangan yang merupakan partai Risma bernaung membelanya.

''Itu hukum aksi reaksi. Bereaksi atas aksi Ahok yang lecehkan eksistensi wali kota Surabaya, karena Ahok sampaikan pernyataan singgung Risma,'' kata Wakil Sekjen PDIP Ahmad Basarah, kepada wartawan, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (12/8).

Basarah mengatakan, reaksi Risma harus ditangkap hikmahnya oleh Ahok, agar berhenti membuat pernyataan yang menyerang, menghina dan memaki. Karena, lanjut dia, hal itu akan merusak persaudaraan dan kebangsaan.

''Ahok mestinya belajar dari pengalaman. Pernyataan kasar betul dari publisitas karena masyarakat kita suka yang dramatis, tapi jangan dimanfaatkan. Hendaknya statement seperti itu dihentikan,'' ucap dia.

Sebelumnya, pernyataan Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) tentang Surabaya kembali menuai kontroversi. Setelah membandingkan dengan Solo, kini Ahok menyebut Surabaya hanya setara dengan Jakarta Selatan.

Pada awal Agustus lalu, Ahok mengatakan Surabaya lebih besar daripada Solo. Sehingga tak salah jika Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dapat memimpin Jakarta dengan baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement