Rabu 10 Aug 2016 10:15 WIB

Makassar Dipastikan tak Ada Lagi Penyerangan

Wali Kota Makassar Muhammad Ramdhan Pomanto
Foto: Youtube
Wali Kota Makassar Muhammad Ramdhan Pomanto

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Irjen Pol Anton Charliyan di hadapan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto dan seluruh pejabat utamanya, menjamin tidak ada lagi gerakan perorangan yang akan bertindak mencederai pemerintah maupun masyarakat.

"Saya malu karena murni insiden kemarin itu dilakukan secara perorangan. Setelah ini tidak ada lagi aksi ataupun gerakan perorangan dan ini adalah janji saya kepada Pak Gubernur dan Wali Kota," katanya saat menggelar apel bersama dengan Wali Kota Makassar di Mapolda Sulsel di Makassar, Rabu (10/8).

Anton mengatakan kedatangan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto ke Mapolda Sulsel dalam rangka silaturahim dengan anggota Polda dan Sabhara Polrestabes Makassar yang juga terlihat berada dalam barisan peserta apel. Dalam arahannya yang dihadiri oleh seluruh pejabat utama, Kapolda Charliyan mengucapkan terima kasih dan menyambut hangat kedatangan wali kota setempat ke Mapolda Sulsel.

Menyinggung insiden berdarah beberapa hari lalu yang melibatkan anggota Polrestabes Makassar, Sabhara Polda, dan Satpol PP Makassar, dirinya meminta kepada semua pihak agar melupakan masa lalu dan menyongsong masa depan yang lebih baik.

"Kejadian tersebut menjadi instropeksi bagi kita agar tidak terulang dan menjadikan kita lebih dewasa dalam bertindak dan berperilaku," ucap mantan Kadiv Humas Polri itu.

Anton mengatakan atas kejadian itu, Polri khususnya jajaran Polda Sulsel telah menunjukkan kedewasaannya sebagai garda terdepan pemelihara keamanan dan ketertiban di Sulawesi Selatan. Sebagai Kapolda Sulsel, dirinya mempertaruhkan diri agar keamanan di Sulawesi Selatan tetap kondusif karena tugas pokok dan fungsinya sebagai pelindung dan pengayom masyarakat mengharuskan semuanya terkendali.

"Mari konsentrasi dengan keamanan di Sulsel, masih banyak persoalan yang butuh perhatian serius seperti kasus begal dan lain-lain. Jangan terlalu fokus sama insiden kemarin, yang pasti jalur hukum sudah ditempuh yang bersalah akan dihukum," katanya.

Ia mengungkapkan agar tidak larut dengan masa lalu dan lebih fokus dengan keamanan perlu menjalin kekompakan dengan aparatur negara, khususnya di Sulsel. "Kalau aparatur negara seperti polisi dan pemerintah kompak maka pembangunan akan jalan sesuai dengan harapan kita bersama," kata Anton Charliyan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement