Rabu 10 Aug 2016 08:03 WIB

Menteri Rini: Warga Dekat Pabrik Semen Hidup Tenang

Progress Pembangunan Pabrik Semen di Rembang
Foto: dok Semen Indonesia
Progress Pembangunan Pabrik Semen di Rembang

REPUBLIKA.CO.ID, REMBANG -- Menteri Badan Urusan Milik Negara Rini M. Soemarno menganggap kehidupan warga Gunem, Kabupaten Rembang, Jateng, yang berdekatan dengan pabrik semen relatif cukup tenang dan tidak terjadi konflik seperti pemberitaan media selama ini.

"Kami justru prihatin terhadap laporan warga kepada Presiden RI selama ini karena Desa Tegaldowo, Kecamatan Gunem, Rembang ini merupakan desa yang menyenangkan dan warganya juga ramah, hidup tenang, dan memiliki tempat tinggal yang bagus," ujarnya saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Rembang untuk mendengar aspirasi warga terkait dengan polemik pembangunan Pabrik Semen Indonesia di Rembang, Selasa (9/8).

Menteri BUMN juga sempat berkunjung pada "plant site" pabrik Semen Indonesia di Rembang dengan didampingi Bupati Rembang Abdul Hafid dan beberapa direktur perusahaan BUMN, seperti PLN, Bank BTN, dan BRI. Menurut dia, kondisi warga Desa Tegaldowo tidak seperti yang diberitakan di media bahwa terjadi konflik antara warga penolak dan pendukung pembangunan pabrik semen.

Bupati Rembang Abdul Hafid menjelaskan bahwa angka kemiskinan di Kabupaten Rembang saat ini mencapai 19 persen. "Kami menargetkan angka kemiskinan tersebut bisa turun hingga 11 persen dalam jangka waktu 5 tahun mendatang," ujarnya.

Untuk merealisasikannya, menurut dia, dibutuhkan dukungan pihak ketiga, khususnya terkait pemanfaatan potensi tambang dengan menggandeng pihak ketiga, termasuk perusahaan BUMN Semen Indonesia untuk mendirikan pabrik di Rembang. Keberadaan pabrik Semen Indonesia di daerah itu, diakuinya memang ada yang kontra. Namun, jumlahnya sekitar 10 persen, sedangkan mayoritas warga justru mendukung pendirian pabrik.

"Pemkab Rembang juga menaati segala aturan terkait dengan pembangunan pabrik semen di Rembang," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement