Ahad 07 Aug 2016 21:29 WIB

Saat Sakit, Ibunda Aher tak Tinggalkan Shalat

Rep: Riga Iman/ Red: Agung Sasongko
Gubernur Aher memimpin doa pemakaman almarhum ibunya.
Foto: Riga Nurul Iman/Republika
Gubernur Aher memimpin doa pemakaman almarhum ibunya.

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Kondisi kesehatan yang memburuk tidak menyebabkan ibunda Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Hj Atikah meninggalkan shalat lima waktu. Pasalnya, ketika mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung ibunda tidak pernah meninggalkan kewajiban shalat .

"Di sela-sela nafas sulit, beliau shalat dan tidak ada waktu shalat yang tertinggal," ungkap Ahmad Heryawan atau Aher kepada wartawan selepas pemakaman ibunda di pemakaman keluarga Pasar Rebo, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi Ahad (7/8) malam.

Aher mengatakan, ibundanya masuk rumah sakit pada Rabu (3/8) lalu. Diagnosa dokter menyebutkan ibunda menderita sakit paru-paru atau insfeksi paru sehingga sulit bernafas. Selain itu terdapat semacam tumor ganas di bagian pipi.

Menurut Aher, setelah tidak sadarkan diri ibundanya tetap diperdengarkan ayat-ayat suci Alquran dan kalimat tauhid. ‘"Ibunda meninggal setelah saya menunaikan ibadah shalat Dzuhur,,"ujar dia.

 

Aher juga menuturkan kesan terakhirnya terhadap almarhum ibundanya Hj Atikah binti H Darimy. Di mana, ibundanya tersebut yakin sejumlah berita buruk di media tentang dirinya sebagai Gubernur Jabar tidak benar.‘

"Kenangan terakhir beliau selalu mendoakan dan yakin anaknya tidak ada masalah,’"ujar Aher Keyakinan tersebut ujar dia, disebabkan ibundanya yakin telah mendidik anak dengan baik dan tidak pernah mengajarkan yang buruk.

Adanya keyakinan dari ibundanya tersebut menyebabkan Aher merasa tenang. ‘"Asep (panggilan ibunda ke Aher-red) engga begitu,’’ kutip Aher, mencontohkan kalimat sang ibu ketika menyampaikan pendapatnya. Keyakinan ibundanya tersebut akhirnya benar dan berita buruk tersebut akhirnya terklarifikasi tidak benar.

Aher mengatakan, peran ibu dan ayah sangat besar pengaruhnya dalam perjalanan hidup. Di mana, orangtua mengajarkan adanya empati aatau membantu orang lain atas dasar kasih sayang.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement