Ahad 07 Aug 2016 09:41 WIB

Sleman Rencanakan Pembangunan IPAL dan IPLT Baru

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah anak bermain di aliran air yang telah dicemari limbah Busa di kawasan Danau Sunter, Jakarta Utara
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Sejumlah anak bermain di aliran air yang telah dicemari limbah Busa di kawasan Danau Sunter, Jakarta Utara

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sleman berencana untuk mengembangkan kapasitas pengelolaan limbah cair dan pemukiman. Di antaranya dengan membangun kembali intalasi pengolahan air limbah (IPAL) dan Intalasi Pengelolaan Limbah Tinja (IPLT) baru.

Kepala BLH Sleman, Purwanto mengemukakan, pembangungunan dua instalasi pengolahan limbah tersebut akan dimulai pada 2017. Menurutnya pembangunan dua fasilitas pengolahan limbah ini sangat penting untuk dilakukan.

Sebab, jumlah limbah cair pemukiman sudah semakin meningkat. Sehingga persebaran bakteri E.coli juga semakin tinggi. Jika dibiarkan, hal tersebut dapat mencemari air bersih. Adapun IPAL baru rencananya akan dibangun di Kecamatan Berbah, dengan kapasitas jangkauan hingga seribu sambungan rumah tangga.

 

Sedangkan IPLT akan dibangun di Kecamatan Ngaglik dengan kapasitas jangkauan 750 sambungan rumah. "Sekarang masih dalam tahap perencanaan. Ya rencana pembangunannya tahun depan," kata Purwoko, Ahad (7/8).

Sementara itu, pembangunan Instalasi IPLT Prambanan di Desa Madurejo, Dusun Sembir yang seharusnya bisa dilaksanakan tahun ini, malah mundur tahun depan. Purwanto menuturkan, keputusan tersebut diambil atas dasar pertimbangan teknis dan keuangan.  Jika IPLT Prambanan mulai dibangun tahun ini, maka bangunan jadi yang bisa terselesaikan hanya berupa kolam instalasi. Sementara pembangunan kantor petugas pengelola dan gerbang IPLT baru bisa dilanjutkan tahun depan.

Purwanto mengemukakan, pembangunan IPLT yang dilakukan setengah-setengah dikhawatirkan malah akan menimbulkan masalah. Di mana bau limbah yang sudah dibuang ke kolam instalasi akan menimbulkan bau ke pemukiman masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement