REPUBLIKA.CO.ID, DEMAK -- Kepala Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan Kabupaten Demak, Heri Winarno mengatakan, untuk mencegah penyebaran penyakit ini, pihaknya telah gencar melakukan sosialisasi hingga pelosok desa terkait penularan dan cara pencegahannya. Karena semua jenis nyamuk bisa menularkan penyakit kaki gajah.
Untuk pencegahan, dinas kesehatan mendorong masyarakat agar gencar melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) serta dianjurkan minum obat pencegahan kaki gajah secara teratur. (Baca: Demak Masih Jadi Wilayah Epidemi Kaki Gajah).
Ia juga menambahkan, masih tingginya angka penyakit kaki gajah ini dikarenakan penderita filariasis di wilayahnya sulit terdeteksi. Umumnya penderita ditemukan sudah mengalami luka dan pembengkakannya sudah telanjur parah.
Pada awalnya, penderita hanya beranggapan jika gejala awal berupa demam serta munculnya benjolan yang terdapat pada bagian kaki dianggap sebagai hal yang biasa. Penyebab lainnya penderita juga mengalami stigma sosial, sehingga malu untuk berobat.
Pada Oktober nanti, semua warga Demak akan diberi obat untuk diminum serentak guna menekan penyebaran penyakit ini. Kecuali ibu hamil dan anak di bawah dua tahun.
Program ini dicanangkan selama lima tahun berturuti- turut melalui pemberian obat gratis kepada masyarakat. Setiap tahunnya, warga akan minum satu obat. "Harapannya tahun 2020 Demak terbebas dari penyakit kaki gajah,” kata dia.