Rabu 03 Aug 2016 18:47 WIB

416 Rumah Warga Sukabumi Rusak Akibat Pergerakan Tanah

Rep: Riga Iman/ Red: Ilham
Rumah warga rusak karena pergerakan tanah (ilustrasi)
Foto: Republika/Fuji E Permana
Rumah warga rusak karena pergerakan tanah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bencana pergerakan tanah di Kecamatan Curug Kembar, Kabupaten Sukabumi hingga kini masih terus terjadi. Dampaknya, rumah warga yang mengalami kerusakan terus bertambah banyak.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, di Desa Nagrakjaya jumlah rumah yang terdampak bencana mencapai sebanyak 416 unit. Rinciannya, sebanyak 173 rusak berat, 99 unit rumah rusak sedang, 56 unit rusak ringan dan 88 unit terancam.

Sementara, sebanyak 272 kepala keluarga (KK) mengungsi dan sebanyak 416 KK atau setara 1.207 jiwa terdampak bencana tersebut. "Pergerakan tanah masih berlangsung, sehingga data terus berubah,’’ kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sukabumi Irwan Fajar kepada wartawan Rabu (3/8).

Jumlah rumah rusak berat pada Selasa (7/8), mencapai 163 unit. Kini, jumlahnya naik menjadi sebanyak 173 unit. Perubahan ini dikarenakan ada sejumlah rumah yang awalnya masuk rusak sedang kini berubah menjadi rusak berat karena masih adanya gejala pergerakan tanah.

Hal ini menyebabkan pemkab memperpanjang status tanggap darurat hingga 13 Agustus, mendatang. Seharusnya status tanggap darurat tersebut berakhir pada 30 Juli. Menurut Irwan, bencana pergerakan tanah ini mendapatkan simpati dari sejumlah warga dengan memberikan bantuan.

Misalnya bantuan logistik yang disampaikan istri-istri dokter di Kota Sukabumi yang diserahkan pada Rabu. Rencannaya, bantuan tersebut akan disalurkaan segera kepada warga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement