Rabu 03 Aug 2016 13:59 WIB

Polri: Tulisan Haris Azhar Bangun Persepsi Negatif untuk Kepolisian

Rep: Mabruroh/ Red: Bilal Ramadhan
Haris Azhar
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Haris Azhar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyataan Koordinator Kontras Haris Azhar terkait testimoni Freddy Budiman yang menyebutkan sejumlah pejabat membantu bisnis ilegal narkotika menjadi polemik. Polri menaruh khawatir, testimoni tersebut melunturkan kepercayaan masyarakat pada institusi kepolisian.

"Jadi dengan disebarluaskannya di media sosial, sedangkan kalau kita pelajari ini adalah konten yang berisi  informasi-informasi yang bisa membangun persepsi negatif kepolisian," ujar Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (3/8).

Boy mengaku menyayangkan langkah Haris Azhar. Informasi yang menurut dia harusnya dibuktikan kebenarannya terlebih dahulu justru disebarluaskan melalui teks elektronik.

Yang mana sambungnya di dalam teks tersebut berisi konten yang dapat berdampak negatif kepada tiga institusi, yakni Polri, TNI dan BNN. Padahal kata dia selama ini, Polri tengah berupah untuk menarik kepercayaan publik kepada lembaga kepolisian.

"Ini berdampak negatif pada kepolisian, tentu dapat menjadi hal yang berkaitan dengan masalah kepercayaan publik pada polisi. Sedangkan kita terus berupaya membangun memelihara kepercayaan publik dengan upaya-upaya kita selama ini," ujarnya.

Selain itu kata dia, Kapolri Jenderal Tito Karnavian juga melalui program-program prioritasnya dengan visi dan misi serta reformasi kultural tengah mengupayakan itu semua. Sehingga Polri menilai langkah Haris adalah langkah yang tidak tepat karena belum ada konformasi.

"Ada sesuatu yang dinilai tidak tepat karena belum ada klarifikasi dan belum ada pembicaraan dengan kita, hal ini susah disebar luaskan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement