REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI petahanan Basuki Tjahaja Purnama membantah kalau pemilihan Nusron Wahid sebagai ketua tim pemenangan Pilgub DKI 2017 agar dirinya bisa mendulang suara umat Islam. Basuki alias Ahok menyebut pemilihan ketua GP Ansor itu murni tindakan partai, bukan atas dasar kehendaknya.
"Saya enggak tahu, itu temen-temen partai saja yang pilih," katanya di Balai Kota, Selasa (2/8).
Ahok mengklaim Nusron adalah teman baiknya. Sehingga menurutnya, pemilihan Nusron bukan didasari pandangan agar suara umat Islam bisa diraih, melainkan murni karena hubungan baik keduanya.
"Kebetulan kan Nusron sudah teman baik. Nusron Wahid kan bukan anaknya Abdurrahman Wahid, yang satu Jatim yang satu Jateng kok enggak ada hubungan kok, orang Golkar lagi. Kalau mau (raih suara partai Islam) juga pakai Partai yang Islam dong," ujarnya.
Diketahui, tiga partai yaitu Hanura, Golkar dan Nasdem sudah merapat mendukung Ahok. Adapun partai-partai Islam belum menunjukan sikapnya akan mendukung siapa. Tercatat baru PKS saja yang menyatakan diri mendukung Sandiaga Uno sebagai Cagub DKI.