Ahad 31 Jul 2016 22:56 WIB

Wali Kota Tanjung Balai Ajak Warga Hidup Damai Berdampingan

Sejumlah warga melihat kondisi Kelenteng Dewi Samudera yang telah dipasang garis polisi pasca kerusuhan, di Tanjung Balai, Sumatera Utara, Sabtu (30/7).
Foto: Antara/Anton
Sejumlah warga melihat kondisi Kelenteng Dewi Samudera yang telah dipasang garis polisi pasca kerusuhan, di Tanjung Balai, Sumatera Utara, Sabtu (30/7).

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG BALAI -- Wali Kota Tanjung Balai, Muhammad Syahrial bersama unsur FKPD menyapa langsung warga di daerah itu, pascakerusuhan yang mengakibatkan kerusakan rumah ibadah ummat Buddha setempat.

Wali Kota dalam kesempatan itu, Ahad (31/7), mengimbau sekaligus mengajak seluruh masyarakat untuk menjalankan aktivitas seperti biasa dan terus menjaga keharmonisan. "Situasi sudah aman dan terkendali, kita diharapkan tidak larut dalam ketakutan, sebaliknya mari kembali menjalankan aktivitas masing-masing", imbau Syahrial ketika mengunjungi pemukiman warga Tionghoa.

Di tempat lain, Wali Kota juga mengingatkan agar warga saling menjaga kerukunan, kedamaian dan kebersamaan di tengah hidup bermasyarakat. Pascakerusuhan, katanya, semua pihak hendaknya bisa "mengubur" kejadian tersebut dan kembali menjaga kondusifitas serta memupuk toleransi sesama pemeluk agama.

"Mari kita hidup berdampingan tanpa rasa ego, namun harus saling menghargai dan bersama-sama membangun Kota Tanjung Balai yang kita cintai ini," kata Syahrial didampingi Wakil Wali Kota Ismail.

Ikut dalam kesempatan itu, Sekdakot, Kapolres Tanjung Balai, Dandim 0208/AS, Ketua Pengadilan Negeri, Kaden B Brimob Poldasu dan sejumlah pejabat di jajaran Pemkot Tanjung Balai.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement