Ahad 31 Jul 2016 03:20 WIB

Ahok Belum Tentu Menang Meski Hasil Survey Tinggi

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Angga Indrawan
Peneliti politik LIPI Prof Dr Siti Zuhro saat menjadi narasumber dalam diskusi dialektika demokrasi bertajuk Arah Politik dan Ekonomi Jokowi Pasca Reshuffle di Kompleks Parlemen,Jakarta, Kamis (28/7).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Peneliti politik LIPI Prof Dr Siti Zuhro saat menjadi narasumber dalam diskusi dialektika demokrasi bertajuk Arah Politik dan Ekonomi Jokowi Pasca Reshuffle di Kompleks Parlemen,Jakarta, Kamis (28/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari LIPI Siti Zuhro menyatakan, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) belum tentu menang di Pilgub DKI Jakarta 2017, meski dalam setiap hasil survey, dukungan yang diperolehnya paling tinggi. Sebab, dunia politik yang dinamis membuat seluruh pihak tak bisa memprediksi siapa yang akan memenangkan persaingan untuk memimpin ibu kota.

"Apalagi perilaku pemilih sangat moody di Jakarta," kata Siti pada acara diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (30/7).

Contoh yang nyata terjadi pada Pilkada DKI Jakarya tahun 2012. Kala itu Fauzi Bowo diyakini bakalan menduduki kursi Gubernur DKI Jakarta lantaran menguasai birokrasi dan jaringan masyarakat. Bahkan dari setiap hasil survey, dukungan yang diperoleh Fauzi Bowo selalu tertinggi.

Tapi ternyata, hasil survey tersebut tidak menjamin. Setelah masa pencoblosan tiba, ada sekitar 23 hingga 30 persen warga Jakarta yang tak menggunakan hak suaranya. Alhasil, Jokowi yang menjadi penantang waktu itu keluar sebagai gubernur terpilih, meski selisih suara yang diperolehnya tidak terpaut jauh.

"Jadi wait and see siapa calon yang betul-betul merepresentasikan warga Jakarta," ucap Siti.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement