REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDIP Adian Napitupulu menyebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pengecut lantaran tak mau mengikuti mekanisme PDIP untuk diusung dalam Pilgub DKI 2017. Adian menilai peristiwa semobilnya Ahok dengan Joko Widodo dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri merupakan sinyal kuat. Terlebih, enam Cagub yang sudah diseleksi PDIP pun tidak mengalami keistimewaan seperti itu.
"Istilah kata, kalau calon menantu, calon mertua dan wali besan susah duduk satu mobil maka jadi tidaknya pernikahan tinggal menunggu keberanian si calon menantu menyampaikan keinginannya," katanya, Sabtu (30/7).
Namun menurutnya, Ahok malah menunjukan sikap pengecutnya saat momen semobil menuju Rapimnas Golkar itu. Ia meminta Ahok seharusnya bersikap jantan dengan menanyakan langsung mekanisme partai yang dimaksud Mega.
"Pernyataan ibu Megawati 'Partai punya mekanisme' tidak bersambut pertanyaan dari Ahok 'mekanisme apa dan bagaimana Bu?' obrolan yang sudah menjurus keputusan kemudian berlanjut dengan obrolan lain yang tidak ada hubungannya," ujarnya.
Diketahui, Ahok sudah memutuskan maju lewat jalur parpol di Pilgub DKI 2017. Terdapat tiga parpol yang telah menyatakan dukungan yaitu, Golkar, Hanura dan Nasdem. Tercatat ketiga parpol itu secara total punya 24 kursi di DPRD DKI, sehingga bisa mengusung satu Cagub. Adapun PDIP masih belum menyatakan dukungan resmi pada Ahok, meski sejumlah pertanda dukungan mulai nampak ke publik usai momen semobil itu.