Sabtu 30 Jul 2016 08:04 WIB

Freddy Budiman: Alhamdulillah, Sebentar Lagi akan Bertemu Allah

Sejumlah kerabat dan keluarga mengangkat peti berisi jenazah terpidana mati kasus penyalahgunaan narkoba berkewarganegaraan Indonesia, Freddy Budiman ketika tiba dirumah keluarga di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (29/7).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Sejumlah kerabat dan keluarga mengangkat peti berisi jenazah terpidana mati kasus penyalahgunaan narkoba berkewarganegaraan Indonesia, Freddy Budiman ketika tiba dirumah keluarga di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (29/7).

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Koordinator Kerohanian Islam Lembaga Pemasyarakatan Se-Nusakambangan K.H. Hasan Makarim mendapatkan tugas dari Kejaksaan Agung untuk memberi pendampingan bagi empat terpidana mati beragama Islam yang dieksekusi. Salah satu terpidana mati itu adalah Freddy Budiman.

Dia mengaku memiliki kesan tersendiri terhadap Freddy Budiman. Saat bertemu, terpidana yang pernah mendekam di 16 lapas itu meminta nasihat padanya. Menurut dia, Freddy Budiman saat menjelang eksekusi tampak tegar.

"Dia mengaku sudah siap dieksekusi. Dia bilang: Alhamdulillah sebentar lagi akan bertemu Allah SWT," katanya dikutip dari Antaranews, Sabtu (30/7).

Bahkan saat keluarganya datang, kata dia, Freddy sungkem kepada ibunya sembari meminta ampun karena selama ini telah merepotkan. Menurut dia, Freddy juga berpesan kepada anak-anaknya untuk rajin shalat dan menjauhi narkoba.

Saat memberikan pendampingan, tak pernah membicarakan soal kematian.

"Seperti biasanya, selama pendampingan, saya tidak pernah bicarakan kematian. Saya berikan zikir, doa, dan penguatan mental," katanya.

Saat menjelang malam eksekusi, kata dia, Freddy bersama tiga terpidana mati yang beragama Islam itu menjalankan puasa Daud dan makan kurma setelah berbuka. Selanjutnya, keempat terpidana mati itu mengenakan pakaian warna putih yang dibawa Hasan dan diberi wewangian.

"Freddy kemudian berpamitan, bahkan berpelukan dengan petugas lapas sembari meminta maaf. Dia juga bilang, Insya Allah sebentar lagi saya bertemu Allah SWT," katanya

Menurut dia, Freddy dan tiga terpidana mati lainnya tampak tegar saat menunggu petugas yang akan membawa mereka ke Lapangan Tembak Tunggal Panaluan untuk menjalani eksekusi. Akan tetapi saat penjemputan, kata dia, hanya Freddy yang dibawa petugas menuju lokasi eksekusi sedangkan tiga orang lainnya tetap di ruang isolasi Lapas Batu karena eksekusi terhadap mereka ditunda.

Disinggung mengenai pesan terakhir Freddy, dia mengatakan terpidana mati itu minta dimakamkan di Surabaya dan minta agar jenazahnya dipakaikan kain ihram yang pernah dipakai keluarganya saat ibadah haji dan umroh.

"Kami sudah laksanakan permintaan Freddy dengan memakaikan tiga helai kain ihram pada jenazahnya," kata Hasan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement