Jumat 29 Jul 2016 15:08 WIB

Pengguna Pelat Palsu Nihil, Ahok Puas Ganjil-Genap

Rep: Rizki Suryarandika/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas menyosialisasikan sistem lalu lintas pelat ganjil-genap kepada pengendara untuk sejumlah jalan protokol pada uji coba sistem tersebut, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (27/7). (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Petugas menyosialisasikan sistem lalu lintas pelat ganjil-genap kepada pengendara untuk sejumlah jalan protokol pada uji coba sistem tersebut, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (27/7). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama merasa puas dengan pelaksanaan aturan ganjil-genap yang baru berlangsung dua hari. Hingga saat ini ia belum memperoleh adanya laporan plat palsu yang digunakan pengguna mobil.

Basuki alias Ahok mengatakan para pejabat nasional memberi contoh agar mengikuti aturan. Ia menyebut para menteri dengan mobil berpelat 'RI' sebenarnya boleh masuk jalur bus Transjakarta, tapi hal itu urung dilakukan.

"Nah jadi kita sangat senang. Bahkan kita bilang pelat RI boleh masuk jalur busway saja, kalau enggak kepepet, menteri-menteri enggak akan masuk nih. Jadi dari pejabat atas sudah kasih contoh. Ini sangat baik," katanya di Balai Kota, Jumat (29/7).

Ahok juga menuturkan tak ada larangan bagi kendaraan pelat merah atau mobil dinas melintas jalur ganjil-genap. Tetapi ia khawatir nantinya banyak pelanggar yang menggunakan pelat merah. "Sebetulnya kayak saya RFS RFK boleh (pelat nomor Gubernur dan Wakil Gubernur). Jadi kamu mesti lihat pelatnya, saya ajarin nih cara liat pelat kalau polisi tahu," ujanya.

Ahok menjelaskan cara mengecek keaslian pelat merah yaitu dengan melihat angka pada pelat kendaraan tersebut. Walau berakhiran tiga huruf yang dimulai alfabet 'R' seperti RFK, RFS dan sebagainya, tapi kalau angka awalnya bukan "1" maka pelat tersebut palsu.

"Yang membedakan mobil dinas dengan nomor cantik itu dimana? Coba lihat seri kami. Kalau pakai RFS RFK, seri depan pasti angkanya 1. Kalau sudah (angka) 2, 3 itu nomor cantik saja," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement